Monday, September 26, 2011

KAJIAN TEORI


                                                                                                               
A.    Karakteristik Siswa SMP
1.      Pengertian
SMP(Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama) adalah merupakan sekolah dalam kelompokpendidikan dasar setelah SD (Sekolah Dasar). Dalam PP No. 28 Tahun 1990(1992 : 19) pasal 1 disebutkan :

1.     Pendidikan dasar adalah pendidikan umum yang lamanyasembilan tahun, diselenggarakan selama enam tahun di SekolahDasar dan tiga tahundi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau satuan pendidikan yang sederajat.
2.     Sekolah Dasar adalah bentuk satuan pendidikan dasaryang menyelenggarakan program enam tahun.
3.     Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama adalah bentuk satuanpendidikan dasar yang menyelenggarakan program tiga tahun.


Sementara yang disebut dengan siswa menurut PP No. 28Tahun 1990  Pasal 1, ayat 4 (1992 : 19)adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar di jalur pendidikan sekolah.
Dengan kutipan di atas kiranya dapat dijelaskan bahwa siswa SMP adalah peserta didikpada satuan pendidikan dasar SMP, sekolah yang berada satu tingkat setelahSD.  Siswa SMP pada umumnya berusiaantara 12 sampai dengan 15 tahun. (DepDikbud, 1993 : 1), kalaupun ada yanglebih tua dari usia itu, jumlah mereka tidaklah seberapa. 
2.      Ciri – ciri Siswa SMP
Sebagaimanadijelaskan pada halaman sebelumnya, bahwa pada umumnya siswa SMP berusia antara12 sampai dengan 15 tahun.   Apabiladikaitkan dengan masa perkembangan, maka siswa SMP sudah bukan berada pada masakanak – kanak lagi. Tentang penamaan masa perkembangan pada rentang usia 12sampai dengan 15 tahun, ada beberapa pendapat yang berbeda satu dengan yanglain. WHO, sebagaimana dikutip Sunarto dan Agung Hartono  (1994 : 46) menetapkan batas usia 10 sampai20 tahun sebagai batasan usia remaja. Sementara Elizabeth B. Hurlock,sebagaimana dikutip Andi Mappiare (1982 : 24) menetapkan usia 10 sampai 13 atau14 tahun sebagai masa pubertas atau pre adolescence, dan usia 13 atau 14 sampai  17 tahun sebagai masa remaja awal.
Kemudian Andi Mappiare (1982 : 25) merangkumpendapat ahli – ahli psikologi perkembangan dari Indonesia sebagai berikut :
… Beberapa ahli diIndonesia, dalam menentukan usia remaja, langsung maupun tidak, banyakdipengaruhi oleh Hurlock di atas. MA Prayitno … menyebutkan rentangan usia 13 –21 tahun sebagai masa remaja. Singgih Dirgagunarsa dan suami … menetapkan bahwausia antara 12 – 22 tahun sebagai masa remaja. Susilowindradini,… berpatokanpada literatur Amerika dalam menentukan masa pubertas (11/12 – 15/16 tahun).Selanjutnya beliau menguraikan tentang masa remaja awal atau Early adolescence(13 – 17 tahun)…

Dengan mengacu pada beberapa pendapat di atas,maka peneliti berkesimpulan bahwa siswa SMP yang sebagian besar berusia antara12 sampai dengan 15 tahun berada pada masa pubertas dan masa remaja awal,dimana antara masa pubertas dengan masa remaja awal ada periode yang bertumpangtindih.  Dengan demikian maka siswa SMPmemiliki ciri – ciri sebagai individu yang sedang mengalami masa pubertas danremaja awal.
a.        Masa Pubertas
Kata‘pubertas” berasal dari kata Latin, yang berarti usia menjadi orang (AndiMappiare, 1982 : 27).  Suatu periodedimana anak dipersiapkan untuk mampu menjadi individu yang dapat melaksanakantugas biologis berupa melanjutkan keturunannya atau berkembang biak.    
b.       Masa Remaja Awal
AndiMappiare (1982: 31) mengatakan bahwa manakala usia anak telah genap 12 / 13tahun maka mulailah ia menginjak suatu masa kehidupan yang dikatakan remajaawal. Masa ini akan berakhir pada usia 17 / 18 tahun.  Apabila masa pubertas berakhir pada usia 13/14 tahun menurut Elizabeth B. Hurlock, atau pada usia 15 tahun menurut SusiloWindradini, sementara masa remaja awal dimulai pada 12 / 13 tahun, maka memangada periode yang tumpang tindih antara masa pubertas dengan masa remaja awal.
Pada paruhan akhir masa pubertas, atau paruhan awal masa remaja awalterdapat gejala yang disebut gejala “negatif phase”.  Hurlock sebagaimana dikutip Andi Mappiare(1982 : 32)  menjelaskan cukuplengkap  tentang gejala negative phaseantara lain :
1.     Keinginan untuk menyerndiri
2.     Berkurang kemamuan untuk bekerja
3.     Kurangnya koordinasi fungsi – fungsi tubuh.
4.     Kejemuan ,
5.     Kegelisahan
6.     Pertentangan sosial
7.     Penentangan terhadap kewibawaan orang dewasa
8.     Kepekaan perasaan
9.     Kurang percaya .

1)       Ciri khas remaja awal
Disamping ciri – ciri dan gejala – gejala negative phase yang dimilikibersama (masa pubertas dan remaja awal) tersebut di atas, terdapat pula ciri –ciri khas remaja awal.  Ciri – ciritersebut adalah (Susilo Windradini, 1990: 146) :
a)        Statusanak remaja dalam periode ini tidak menentu
Dalam hal ini status remaja pada saat inicukup membingungkan.  Suatu saat ia ia diperlakukan seperti anak– anak.  Namundisaat lain ia dituntut bertindak jangan seperti anak – anak.
b)       Dalam masa ini anak remajaemosional
Banyak perasaan yang dialami remaja,antara lain rasa marah, takut, cemas, iri, sedih,..
c)        Anakremaja dalam masa ini tidak stabil keadaannya.
d)       Anak– anak remaja punya banyak masalah


B.     Tata tertib siswa
1.      Pengertian Tata tertib Siswa
Tata tertibadalah peraturan yang harus ditaati dan dilaksanakan. (Menuk Hardaniwati dkk,2003: 683). Lebih lanjut KBBI (2001: 1148) menjelaskan tata tertib sebagi disiplin.  Dengan demikian tata tertib siswa  dapat didefinisikan sebagai “peraturan disiplinyang harus ditaati dan dilaksanakan oleh siswa baik di lingkungan sekolahmaupun di luar lingkungan sekolah”.
2.      Tujuan Diterapkannya Tata Tertib Siswa
Tujuan diadakannya tata tertib siswa adalah dalam rangkamenciptakan iklim dan budaya sekolah yang menunjang kegiatan pembelajaran yangefektif.(SMP N 3 Xxx : 2007)

3.      Pelanggaran Tata Tertib Siswa
Suatu aturan disusun adalah untuk dapat ditaati ataudilaksanakan. Namun demikian hampir tidak dapat dihindari, dia antara sekianbanyak individu, ada saja individu yang melanggar aturan yang telah ditetapkantersebut. Demikian juga terhadap tata tertib sekolah, dalam pengamatan penelitidi SMP Negeri 3 Xxx, ada siswa yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertibyang telah ditetapkan. Pelanggaran itu
4.     Ketidak Hadiran Siswa SebagaiSalah Satu Pelanggaran Tata Tertib
Ketidak hadiran siswa dapat digolongkan dalam  tiga jenis, yaitu ketidak hadiran karenasakit, ketidak hadiran karena ada permintaan ijin dari wali siswa, sertaketidak hadiran tanpa alas an yang jelas. Ketidak hadiran jenis pertama dankedua dibuktikan dengan surat yang dikirim oleh orang tua atau wali siswa.Ketidak hadiran karena alasan sakit bisa juga dibuktikan dengan adanya suratketerangan dari dokter yang menyatakan bahwa siswa sakit, dan harus beristirahatdalam jangka waktu tertentu.
Ketidak hadiran siswa jenis ketiga, adalah ketidak hadiranyang tanpa adanya surat keterangan baik dari dokter, maupun dari orang tua /wali siswa. Ketidak hadiran jenis inilah yang termasuk dalam kategori pelanggarantata tertib sekolah.
C.    Pelayanan Konseling
1.     Pengertian Pelayanan Konseling
DepartemenPendidikan Nasional (2007:5) mendefinisikan pelayanan konseling :
Pelayanan Konseling adalah
…..dst

0 comments:

Post a Comment

Sample Text

Social Profiles

Arsip Blog

Pengikut

Guest Counter

Powered by Blogger.

Ads 468x60px

Popular Posts

Blog Archive

About

Featured Posts Coolbthemes