Monday, September 26, 2011

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN



1. KajianTeori

Dalammembuat rumusan masalah di atas sebenarnya Anda telah melakukan “analisispenyebab masalah” sekaligus membuat “hipotesis tindakan” yang akan diberikan untukmemecahkan masalah tersebut. Untuk melakukan analisis secara tajam dan menjustifikasi perlakuan yangakan diberikan, Anda perlu merujuk pada teori-teori yang sudah ada. Tujuannyasekedar meyakinkan bahwa apa yang Anda lakukan dapat dipertanggungjawabkansecara profesional. Dalam hal ini proses kolaborasi memegang peranan yangsangat penting.

Anda jugaperlu membaca hasil penelitian terakhir, termasuk CAR, siapa tahu apa yang akanAnda lakukan sudah pernah dilakukan oleh orang lain; Anda dapat mengambilmanfaat dari pengalaman orang itu. Manfaat lain yang lebih penting, Anda akanmengetahui trend-trend baru yang sedang diperhatikan atau diteliti oleh paraguru di seluruh dunia. Sekarang ini sedang nge-trend pembelajaran yangbernuansa quantum teaching, quantum learning, contextual learning, integratedcurriculum, dan competency based curriculum yang semua berorientasi padakepentingan siswa. Jika penelitian Anda masih berkutat pada pemberian drill danPR agar nilai UAN mereka meningkat, tanpa memperdulikan rasa ketersiksaansiswa, profesionalisme Anda akan dipertanyakan.


2.Hipotesis Tindakan

Lakukanlahanalisis penyebab masalah secara seksama agar tindakan yang Anda rencanakanberjalan dengan efektif. Hipotesis tindakan dapat Anda tuliskan secara eksplisit,tetapi dapat juga tidak karena pada dasarnya Anda belum tahu tindakan mana yangakan berdampak paling efektif.

H. METODOLOGI

1. SettingPenelitian

Settingpenelitian perlu Anda uraikan secara rinci karena penting artinya bagi gurulain yang ingin meniru keberhasilan Anda. Mereka tentu akan mempertimbangkanmasak-masak apakah ada kemiripan antara setting sekolahnya dengan settingpenelitian Anda.

2.Perbedaan Mengajar Biasa dengan CAR

Dalammelakukan CAR kegiatan mengajar standar (biasa) berlangsung secara alami;tetapi ada bagian-bagian tertentu yang diberi perlakuan secara khusus dandiamati dampaknya secara seksama. Langkah-langkah seperti pembuatan satuanpelajaran, rencana pelajaran, lembaran kerja, dan alat bantu pembelajaranlainnya adalah langkah pembelajaran standar, bukan CAR. Asumsinya CARdilaksanakan oleh guru yang sudah melaksanakan pembelajaran standar secaralengkap tetapi belum berhasil. Ia akan memodifikasi bagian-bagian tertentu daripembelajaran standar itu. Bagian yang dimodifikasi itulah fokus dari CAR Anda.

3. TahapPerencanaan

Tahapperencanaan CAR sebaiknya hanya menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan CAR.Jika ada perubahan pada satuan pelajaran misalnya, hanya bagian yang diubahsaja yang perlu diuraikan secara rinci. Akan lebih baik jika perubahan itudiletakkan dalam konteks satuan pelajaran aslinya sehingga terlihat jelas besarperubahan yang dilakukan. Perangkat-perangkat pembelajaran juga hanyatambahannya yang diuraikan secara rinci. Jika pembelajaran standar telahdilaksanakan dengan baik perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk CARdengan sendirinya sebagian besar sudah tersedia.

Yangsering terjadi dalam CAR selama ini pembelajaran standar belum dilaksanakansehingga CAR menjadi wahana untuk mewujudkan pembelajaran standar. Hal ituterlihat dari latar belakang yang diuraikan secara emosional oleh peneliti,umumnya menggambarkan pembelajaran yang sangat tradisional, buruk, dan di bawahstandar. Setelah sekolah mendapat bantuan dana peningkatan kualitas pembelajaranpun uraian latar belakang itu tidak menunjukkan adanya perubahan yang berarti.Secara tidak langsung ditunjukkan bahwa perlakuan-perlakuan yang diberikan olehpemberi dana selama ini berlalu tanpa bekas.

Tahapperencanaan bisa memerlukan waktu setengah bulan karena harus mempersiapkansegala sesuatu yang diperlukan, termasuk di dalamnya adalah penyusunan jadwal,pembuatan instrumen, dan pemilihan kolaborator.

4.Siklus-siklus

Dalam CARsiklus merupakan ciri khas yang membedakannya dari penelitian jenis lain; olehkarena itu siklus harus dilaksanakan secara benar. Siklus pada hakikatnyaadalah rangkaian “riset-aksi-riset-aksi- …” yang tidak ada dalam penelitianbiasa. Dalam penelitian biasahanya terdapat satu riset dan satu aksi kemudian disimpulkan. Dalam CAR hasilyang belum baik masih ada kesempatan untuk diperbaiki lagi sampai berhasil.

Siklusterdiri dari (1) perencanaan; (2) pelaksanaan; (3) pengamatan; dan (4)refleksi; dan (5) perencanaan kembali. Yang diuraikan dalam siklus hanya bagianyang dimodifikasi melalui action reseach, bukan seluruh proses pembelajaran.Modifikasi atau perubahan secara total jarang dilakukan dalam action researchyang berskala kelas karena bagaimanapun sistem pendidikan secara umum masihbelum berubah.

MisalnyaAnda akan memodifikasi pembelajaran dengan memperbanyak penggunaan carta. Dalam“perencanaan” yang Anda uraikan adalah tentang carta itu saja, misalnya “Tiappertemuan diusahakan akan ada carta yang digunakan dalam kelas.” Dalam“pelaksanaan” Anda uraikan kenyataan yang terjadi, apakah benar tiap pertemuanbisa digunakan carta, misalnya “Penggunaan carta tiap pertemuan hanya dapatdilakukan selama dua minggu pertama; minggu berikutnya rata-rata hanya satucarta tiap empat pertemuan.” Anda tentu saja dapat mengelaborasi “pelaksanaan”itu dengan menyebutkan carta-carta apa saja yang digunakan, saat-saat mana yangpaling tepat untuk penggunaan, siapa yang menggunakan, berapa lama digunakan,berapa ukurannya, di mana disimpan, dsb., dsb. “Pengamatan” didominasi olehdata-data hasil pengukuran terhadap respons siswa, menggunakan berbagaiinstrumen yang telah disiapkan. “Refleksi” berisi penjelasan Anda tentangmengapa terjadi keberhasilan maupun kegagalan, diakhiri dengan perencanaankembali untuk perlakuan pada siklus berikutnya.

Dalamaction reseach selama ini banyak siklus yang bersifat semu, tidak sesuai dengankaidah yang sudah baku. Inilah kelemahan-kelemahan yang terjadi.

1.      Dalam siklus diuraikan semua prosespembelajaran, sehingga tidak dapat dilihat bagian yang sebenarnya sedangditeliti. Seolah-olah seluruh proses pembelajaran diubah secara total melaluiCAR, dan sebelumnya pembelajaran berlangsung secara tradisional, buruk, dan dibawah standar.
2.      Tidak jelas apakah perlakuan dalam suatusiklus dilakukan secara terus-menerus selama periode tertentu, sampai datapengamatan bersifat jenuh (menunjukkan pola yang menetap) dan diperoleh dariberbagai sumber (triangulasi). Sebagai analogi, jika selama satu minggu suhubadan pasien menunjukkan suhu 37,50 C; 370 C; 370 C; 37,50 C; 37,50 C; 37,50 C;dapatlah disimpulkan bahwa kondisinya telah kembali normal. Itu digabungkandengan data pengamatan lain selama seminggu juga seperti perilaku, nafsu makan,dan denyut nadi pasien, yang bersifat triangulatif.
3.      Siklus dilakukan tidak berdasarkanrefleksi dari siklus sebelumnya. Ada siklus yang dilakukan secara tendensius:siklus pertama dengan metode ceramah, siklus kedua dengan demonstrasi, dansiklus ketiga dengan eksperimen, hanya ingin menunjukkan bahwa metodeeksperimen adalah yang terbaik. Peneliti ini lupa bahwa metode harusdisesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran. Untuk materi pertama boleh jadi justru metodeceramah yang lebih cocok.

5.Instrumen

Instrumenmerupakan bagian yang tidak kalah pentingnya dalam pelaksanaan CAR. Jenisinstrumen harus sesuai dengan karakteristik variabel yang diamati. Triangulasidan saturasi (kejenuhan informasi) perlu diperhatikan untuk menjamin validitasdata.


I. HASIL PENELITIAN

1.Siklus-siklus Penelitian

Hasilpenelitian CAR tidak hanya berisi data hasil observasi, melainkan justru prosesperbaikan yang dilakukan. Untuk itu siklus adalah cara yang tepat untukmenyajikan hasil penelitian. Data hasil observasi tidak disajikan secaraterpisah melainkan dalam konteks siklus-siklus yang telah dilakukan.

2. Tabel,Diagram, dan Grafik

Tabel,diagram, dan grafik sangat baik digunakan untuk menyajikan data hasilobservasi. Gunanya agar refleksi dapat dilakukan lebih mudah. Tetapi sajianyang cantik itu bisa menjadi blunder manakala angka-angkanya diatur sedemikainrupa sehingga terkesan artificial. Hasil yang begitu spektakuler seringkalitidak disertai dengan “bagaimana” proses untuk mencapainya, sehingga pembacaakan makin ragu.

3.Hasil-hasil yang Otentik

Hasil-hasilyang otentik seperti karangan siswa, gambar hasil karya siswa, dan foto tentangproyek yang dilakukan siswa akan sangat baik dicantumkan sebagai hasilpenelitian.

J. KESIMPULAN CAR

1.Kesimpulan

Kesimpulantentu saja harus menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian atau mengujihipotesis yang telah dikemukakan. Pertanyaan penelitian pada bagian D4 di atasdi samping menuntut jawaban yang berupa hasil juga menuntut prosesnya. Marilahkita lihat pertanyaan-pertanyaan itu sekali lagi.

1.      Kesulitan apa yang dialami siswa dalammentransfer keterampilan dari satu mata pelajaran satu ke mata pelajaran lain ?Jawaban atas pertanyaan ini bisa diperoleh melalui tes awal dan atau selamaproses pembelajaran berlangsung. Walaupun baru berupa daftar kesulitan yangdialami siswa, temuan ini cukup berarti bagi guru-guru lain. Kita sendiri padasaat ini belum bisa membayangkan kesulitan-kesulitan tersebut.
2.      Apakah siswa dapat mentrasfer keterampilanlebih mudah antara dua mata pelajaran yang disukai ? Jawaban atas pertanyaanini diperoleh setelah guru menghubungkan berbagai mata pelajaran dalam materites awal atau selama pembelajaran berlangsung, misalnya antara fisika denganbiologi, ekonomi dengan sejarah, dan bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia.
3.      Apa yang menyebabkan siswa menyukai suatumata pelajaran ? Kesimpulan ini dapat diperoleh melalui kuesioner dan atauwawancara pada awal pembelajaran atau selama pembelajaran berlangsung.
4.      Apakah ada perbedaan antara prestasibelajar siswa yang belajar dalam kelas mata pelajaran multidisiplindibandingkan dengan mereka yang dalam kelas mata pelajaran tunggal ?Jawabanatas pertanyaan ini diperoleh setelah siswa diberi perlakukan yang berbeda;misalnya satu kelas diberi pelajaran multi disiplin, dan kelas lain diberipelajaran yang terpisah-pisah, seperti biasanya. Ini tampaknya merupakan fokusdari CAR. Jika ditemukan bahwa mata pelajaran multidisiplin lebih berhasildalam mengembangkan kemampuan transfer keterampilan antar mata pelajaran,peneliti perlu mengelaborasi bagaimana proses pembelajaran model multidisiplintersebut berlangsung.

Jadikesimpulan penelitian CAR akan kurang bermanfaaat jika bunyinya hanya seperti:“Pembelajaran dengan media akan meningkatkan hasil belajar siswa.” Kesimpulanini mirip dengan yang diinginkan penelitian kuantitatif. Guru lain yang membacakesimpulan ini tentu ingin mengetahui bagaimana prosesnya sehingga media itubisa meningkatkan hasil belajar. Jadi kesimpulan itu masih harus diikuti denganproses atau rinciannya, seperti a) Transparansi OHP lebih disukai siswadaripada media lain, b) Paling banyak hanya 10 transparansi dapat ditunjukkandalam satu presentasi, jika lebih dari itu siswa akan bosan; c) Presentasi padaawal pembelajaran cenderung lebih disukai; d) Penjelasan yang terlalu lamaterhadap satu transparansi cenderung membuat siswa bosan; dan e) Satu kalipresentasi sebaiknya tidak lebih dari 20 menit.

2. Saran

Karena CARbersifat kontekstual, pemberian saran kepada orang lain berdasarkan hasilpenelitian tersebut sebenarnya kurang bermanfaat. Deskripsi konteks penelitiansecara rinci sudah cukup untuk memberikan informasi bagi guru lain yang inginmeniru keberhasilan Anda. Saran seperti “Program CAR ini perlu lanjutkan dandiperluas untuk tahun-tahun mendatang,” juga kurang begitu perlu, bahkan kurangrelevan.

Saran CARdiperlukan misalnya jika temuan penelitian menyangkut sistem yang lebih luasdari sekedar kelas, misalnya menghendaki adanya perubahan pengaturan jadwalpelajaran di sekolah. Dalam hal itu peneliti dapat menyarankan tentang jadwalyang diinginkan kepada fihak sekpolah.

0 comments:

Post a Comment

Sample Text

Social Profiles

Arsip Blog

Pengikut

Guest Counter

Powered by Blogger.

Ads 468x60px

Popular Posts

Blog Archive

About

Featured Posts Coolbthemes