Thursday, October 6, 2011

Perkembangan Remaja Saat Ini


REMAJA

Kata“remaja” berasal dari bahasa latinyaitu adolescere yang berarti to growatau to grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yangmemberikan definisi tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periodepertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001)tidak memberikan pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkansecara implisit melalui pengertian masa remaja (adolescence).

Menurut Papalia dan Olds (2001),masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masadewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir padausia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.

MenurutAdams & Gullota (dalam Aaro,1997), masa remaja meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock(1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 18 tahun). Masa remajaawal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individutelah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.
Papalia & Olds(2001) berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa.Sedangkan Anna Freud (dalam Hurlock,1990) berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputiperubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan jugaterjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, dimanapembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.
Transisiperkembangan pada masa remaja berarti sebagian perkembangan masa kanak-kanakmasih dialami namun sebagian kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock,1990). Bagian dari masa kanak-kanak itu antara lain proses pertumbuhan biologismisalnya tinggi badan masih terus bertambah. Sedangkan bagian dari masa dewasaantara lain proses kematangan semua organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dankematangan kognitif yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak(Hurlock, 1990; Papalia & Olds, 2001).
Yangdimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada rentangkehidupan (Papalia & Olds, 2001). Perubahan itu dapat terjadi secarakuantitatif, misalnya pertambahan tinggi atau berat tubuh; dan kualitatif,misalnya perubahan cara berpikir secara konkret menjadi abstrak (Papalia danOlds, 2001). Perkembangan dalam kehidupan manusia terjadi pada aspek-aspek yangberbeda. Ada tiga aspek perkembangan yang dikemukakan Papalia dan Olds (2001),yaitu: (1) perkembangan fisik, (2) perkembangan kognitif, dan (3) perkembangankepribadian dan sosial.
Aspek-aspek perkembangan pada masa remaja

Perkembangan fisik
Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh,otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik (Papalia & Olds, 2001).Perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh,pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi.Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalahpertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah kematangan.Perubahan fisik otak sehingga strukturnya semakin sempurna meningkatkankemampuan kognitif (Piaget dalam Papalia dan Olds, 2001).
PerkembanganKognitif
Menurut Piaget (dalam Santrock, 2001), seorang remaja termotivasi untukmemahami dunia karena perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandanganPiaget, remaja secara aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasiyang didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitifmereka. Remaja sudah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebihpenting dibanding ide lainnya, lalu remaja juga menghubungkan ide-ide tersebut.Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati,tetapi remaja mampu mengolah cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatuide baru.
Perkembangankognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar,berpikir, dan bahasa. Piaget (dalam Papalia & Olds, 2001) mengemukakanbahwa pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi daristruktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untukeksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget menyebuttahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal (dalam Papalia& Olds, 2001).
Tahapformal operations adalah suatu tahap dimana seseorang sudah mampu berpikirsecara abstrak. Seorang remaja tidak lagi terbatas pada hal-hal yang aktual,serta pengalaman yang benar-benar terjadi. Dengan mencapai tahap operasi formalremaja dapat berpikir dengan fleksibel dan kompleks. Seorang remaja mampumenemukan alternatif jawaban atau penjelasan tentang suatu hal. Berbeda denganseorang anak yang baru mencapai tahap operasi konkret yang hanya mampumemikirkan satu penjelasan untuk suatu hal. Hal ini memungkinkan remajaberpikir secara hipotetis. Remaja sudah mampu memikirkan suatu situasi yangmasih berupa rencana atau suatu bayangan (Santrock, 2001). Remaja dapatmemahami bahwa tindakan yang dilakukan pada saat ini dapat memiliki efek padamasa yang akan datang. Dengan demikian, seorang remaja mampu memperkirakankonsekuensi dari tindakannya, termasuk adanya kemungkinan yang dapat membahayakandirinya.
Padatahap ini, remaja juga sudah mulai mampu berspekulasi tentang sesuatu, dimanamereka sudah mulai membayangkan sesuatu yang diinginkan di masa depan.Perkembangan kognitif yang terjadi pada remaja juga dapat dilihat darikemampuan seorang remaja untuk berpikir lebih logis. Remaja sudah mulaimempunyai pola berpikir sebagai peneliti, dimana mereka mampu membuat suatuperencanaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan (Santrock, 2001).
Salahsatu bagian perkembangan kognitif masa kanak-kanak yang belum sepenuhnyaditinggalkan oleh remaja adalah kecenderungan cara berpikir egosentrisme(Piaget dalam Papalia & Olds, 2001). Yang dimaksud dengan egosentrisme disini adalah “ketidakmampuan melihat suatu hal dari sudut pandang orang lain” (Papaliadan Olds, 2001). Elkind (dalam Beyth-Marom et al., 1993; dalam Papalia &Olds, 2001) mengungkapkan salah satu bentuk cara berpikir egosentrisme yangdikenal dengan istilah personal fabel.
Personalfabel adalah “suatu cerita yang kita katakan pada diri kita sendiri mengenaidiri kita sendiri, tetapi [cerita] itu tidaklah benar” . Kata fabel berarticerita rekaan yang tidak berdasarkan fakta, biasanya dengan tokoh-tokoh hewan.Personal fabel biasanya berisi keyakinan bahwa diri seseorang adalah unik danmemiliki karakteristik khusus yang hebat, yang diyakini benar adanya tanpamenyadari sudut pandang orang lain dan fakta sebenarnya. Papalia dan Olds(2001) dengan mengutip Elkind menjelaskan “personal fable” sebagai berikut :
“Personalfable adalah keyakinan remaja bahwa diri mereka unik dan tidak terpengaruh olehhukum alam. Belief egosentrik ini mendorong perilaku merusak diri[self-destructive] oleh remaja yang berpikir bahwa diri mereka secara magisterlindung dari bahaya. Misalnya seorang remaja putri berpikir bahwa dirinyatidak mungkin hamil [karena perilaku seksual yang dilakukannya], atau seorangremaja pria berpikir bahwa ia tidak akan sampai meninggal dunia di jalan raya[saat mengendarai mobil], atau remaja yang mencoba-coba obat terlarang [drugs]berpikir bahwa ia tidak akan mengalami kecanduan. Remaja biasanya menganggapbahwa hal-hal itu hanya terjadi pada orang lain, bukan pada dirinya”.
PendapatElkind bahwa remaja memiliki semacam perasaan invulnerability yaitu keyakinanbahwa diri mereka tidak mungkin mengalami kejadian yang membahayakan diri,merupakan kutipan yang populer dalam penjelasan berkaitan perilaku berisikoyang dilakukan remaja (Beyth-Marom, dkk., 1993). Umumnya dikemukakan bahwaremaja biasanya dipandang memiliki keyakinan yang tidak realistis yaitu bahwamereka dapat melakukan perilaku yang dipandang berbahaya tanpa kemungkinanmengalami bahaya itu.
Beyth-Marom,dkk (1993) kemudian membuktikan bahwa ternyata baik remaja maupun orang dewasamemiliki kemungkinan yang sama untuk melakukan atau tidak melakukan perilakuyang berisiko merusak diri (self-destructive). Mereka juga mengemukakan adanyaderajat yang sama antara remaja dan orang dewasa dalam mempersepsiself-invulnerability. Dengan demikian, kecenderungan melakukan perilakuberisiko dan kecenderungan mempersepsi diri invulnerable menurut Beyth-Marom,dkk., pada remaja dan orang dewasa adalah sama.
Perkembangankepribadian dan sosial
Yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individuberhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik; sedangkanperkembangan sosial berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain(Papalia & Olds, 2001). Perkembangan kepribadian yang penting pada masaremaja adalah pencarian identitas diri. Yang dimaksud dengan pencarianidentitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran yangpenting dalam hidup (Erikson dalam Papalia & Olds, 2001).
Perkembangansosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya dibanding orangtua (Conger, 1991; Papalia & Olds, 2001). Dibanding pada masa kanak-kanak,remaja lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah,ekstra kurikuler dan bermain dengan teman (Conger, 1991; Papalia & Olds,2001). Dengan demikian, pada masa remaja peran kelompok teman sebaya adalahbesar.
Padadiri remaja, pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku diakui cukup kuat.Walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan kognitif yang memadai untukmenentukan tindakannya sendiri, namun penentuan diri remaja dalam berperilakubanyak dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok teman sebaya (Conger, 1991).
Kelompokteman sebaya diakui dapat mempengaruhi pertimbangan dan keputusan seorangremaja tentang perilakunya (Beyth-Marom, et al., 1993; Conger, 1991; Deaux, etal, 1993; Papalia & Olds, 2001). Conger (1991) dan Papalia & Olds(2001) mengemukakan bahwa kelompok teman sebaya merupakan sumber referensiutama bagi remaja dalam hal persepsi dan sikap yang berkaitan dengan gayahidup. Bagi remaja, teman-teman menjadi sumber informasi misalnya mengenaibagaimana cara berpakaian yang menarik, musik atau film apa yang bagus, dansebagainya (Conger, 1991).
Ciri-ciri Masa Remaja
Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahanyang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yangterjadi selama masa remaja.
1.Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yangdikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional inimerupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masaremaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwaremaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masaini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada remaja, misalnya merekadiharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebihmandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akanterbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhiryang duduk di awal-awal masa kuliah.
2. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual.Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dankemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baikperubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasimaupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsitubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan oranglain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa darimasa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Halini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja,maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-halyang lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain.Remaja tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yangsama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.
4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanakmenjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
5. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi.Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takutakan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukankemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.
Tugas perkembangan remaja

Tugas perkembangan remaja menurut Havighurst dalam Gunarsa (1991) antara lain :
·        memperluas hubungan antara pribadidan berkomunikasi secara lebih dewasa dengan kawan sebaya, baik laki-lakimaupun perempuan

·        memperoleh peranan sosial

·        menerima kebutuhannya dan menggunakannyadengan efektif

·        memperoleh kebebasan emosional dariorangtua dan orang dewasa lainnya

·        mencapai kepastian akan kebebasandan kemampuan berdiri sendiri

·        memilih dan mempersiapkan lapanganpekerjaan

·        mempersiapkan diri dalam pembentukankeluarga

·        membentuk sistem nilai, moralitasdan falsafah hidup

Erikson (1968, dalam Papalia, Olds& Feldman, 2001) mengatakan bahwa tugas utama remaja adalah menghadapiidentity versus identity confusion, yang merupakan krisis ke-5 dalam tahapperkembangan psikososial yang diutarakannya. Tugas perkembangan ini bertujuanuntuk mencari identitas diri agar nantinya remaja dapat menjadi orang dewasayang unik dengan sense of self yang koheren dan peran yang bernilai dimasyarakat (Papalia, Olds & Feldman, 2001).
Untukmenyelesaikan krisis ini remaja harus berusaha untuk menjelaskan siapa dirinya,apa perannya dalam masyarakat, apakah nantinya ia akan berhasil atau gagal yangpada akhirnya menuntut seorang remaja untuk melakukan penyesuaian mental, danmenentukan peran, sikap, nilai, serta minat yang dimilikinya.

0 comments:

Post a Comment

Sample Text

Social Profiles

Arsip Blog

Pengikut

Guest Counter

Powered by Blogger.

Ads 468x60px

Popular Posts

Blog Archive

About

Featured Posts Coolbthemes