Wednesday, October 19, 2011

PENGERTIAN DAN HAKEKAT PENDIDIKAN ISLAM


A.    Pengertian dan Hakekat Pendidikan Islam
Istilah pendidikan dalam konteks Islam paa umumnyamengacu pada term al-tarbiyah, al-ta’dib,dan al-ta’lim. Dari ketigaistilah tersebut term yang popular digunakan dalam praktek pendidikan Islamialah term al-tarbiyah.

a.      Istilah al-Tarbiyah
Penggunaan sitilah al-Tarbiyahberasal dari kata rabb, dasarnyamenunjukkan makna tumbuh, berkembang, memelihara, merawat, mengatur, danmenjaga kelestarian atau eksistensinya.
Al-Tarbiyah berasaldari tiga kata, yaitu : Pertama, rabba-yarbu yang berarti bertambah, tumbuh, dan berkembang. Kedua,rabiya-yarba berarti menjadibesar. Ketiga, rabba-yarubbuberarti memperbaiki, menguasai urusan, menuntun, dan memelihara.
Secara filosofis mengisyaratkan bahwa prosespendidikan Islam adalah bersumber pada pendidikan yang diberikan Allah sebagai“pendidik” seluruh ciptaan-Nya, termasuk manusia. Pengertian pendidikan Islamyang dikandung dalam term al-tarbiyahterdiri atas empat unsur pendekatan, yaitu : (1) memelihara dan mejaga fitrah anak didik menjelang dewasa (balgh). (2) mengembangkan seluruhpotensi menuju kesempurnaan. (3) mengarahkan seluruh fitrah menuju kesempurnaan. (4) melaksanakan pendidikan secarabertahap.


b.      Istilah al-Ta’lim
Istilah al-Ta’limtelah digunakan sejak periode awal pelaksanaan pendidikan Islam. Menurutpara ahli, kata ini lebih bersifat universal dibanding dengan al-Tarbiyah maupun al-Ta’dib, seperti yang dikemukakan oleh Rasyid Ridha. Rasyid Ridhamengartikan al-Ta’lim sebagai prosestransmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan danketentuan tertentu.
Makna al’ta’limtidak hanya terbatas pada pengetahuan lahiriyah, akan tetapi mencakuppengetahuan teoritis, mengulang secara lisan, pengetahuan dan keterampilan yangdibutuhkan dalam kehidupan, perintah untuk melaksanakan pengetahuan dan pedomanuntuk berperilaku.

c.       Istilah al-Ta’dib
Menurut al-Attas, istilah yang paling tepat untukmenunjukkan pendidikan Islam adalah al-ta’dib.Konsep ini didasarkan pada hadist Nabi yang artinya : “Tuhan telah mendidikku, maka Ia sempurnakan pendidikanku.” (H.R.al-‘Askary dari ‘Ali r.a). Kata addabadalam hadis tersebut dimaknai al-Attas sebagai “mendidik”.
Lebih lanjut ia ungkapkan bahwa, penggunaan istilah al-Tarbiyah terlalu luas untukmengungkap hakikat dan operasional pendidikan Islam. Sebab kata al-Tarbiyah yang memiliki artipengasuhan, pemeliharaan, dan kasih sayang tidak hanya digunakan untuk manusia,akan tetapi juga digunkan untuk melatih dan memelihara binatang atau makhluAllah lainnya. Oleh karenanya, penggunaan istilah al-Tarbiyah tidak memiliki akar yang kuat dalam khazanah bahasaArab. Timbulnya istilah ini dalam dunia Islam merupakan terjemahan dari bahasaLatin ‘educatio” atau bahasa Inggris “education”. Kedua kata tersebut dalambatasan pendidikan Barat lebih banyak menekankan pada aspek pisik dan material.Sementara pendidikan Islam, penekanannya tidak hanya aspek tersebut, akantetapi juga pada aspek psikis dan immaterial. Dengan demikian, istilah al-Ta’dib merupakan terma paling tepatdalam khazanah bahasa Arab karena mengandung arti ilmu, kearigan, keadilan,kebijaksanaan, pengajaran, dan pengasuhan yang baik sehingga makna al-Tarbiyah dan al-Ta’lim sudah tercakup dalam terma al-Ta’dib.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwapendidikan Islam adalah suatu sistem yang memungkinkan seseorang (pesertadidik) dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam.

B.    Pengertian dan Hakikat Pendidik dalamPendidikan Islam
Secara umum, pendidik adalah orang yang memiliki tanggung jawab untukmendidik. Pendidik dalam perspektif pendidikan Islam adalah orang-orang yangbertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakanperkembangan seluruh potensi peserta didik, baik potensi afektif, kognitif,maupun psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.
Dalam Al-Qur’an ada empat yang dapat menjadi pendidik,
  1. Allah SWT
  2. Para Nabi
  3. Kedua orang tua
  4. orang lain
  1. Tugas pendidik menurut filsafat pendidikan Islam
Dalam operasionallisasinya, mendidik merupakan rangkaian prosesmengajar, memberikan dorongan, memuji, menghukum, memberi contoh, dorongan,memuji, menghukum, memberi contoh, membiasakan, dan lain sebagainya.
Imam Al-Ghazali mengemukakan bahwa tugas pendidik yang utama adalahmenyempurnakan, membersihkan, mensucikan, serta membawa hati manusia untuk taqarrubila Alah
Ag. Soejono (1982:62) merinci tugas pendidik (termasuk guru) sebagaiberikut
a.      Wajib menemukan pembawaan yang ada pada anak-anakdidik.
b.     Berusaha menolong anak didik mengembangkanpembawaan yang baik dan menekan perkembangan pembawaan yang buruk agar tidakberkembang.
c.      Memberlihatkan kepada anak didik tugas orangdewasa.
d.     Mengadakan evaluasi setiap waktu
e.      Memberikan bimbingan dan penyuluhan.
  1. Karakteristik Pendidik
Menurutal-Abrasyi
a.       Seorang pendidikhendaknya memiliki sifat zuhud, yaitu melaksanakan tugasnya bukan semata-matakarena materi, akan tetapi lebih dari itu adalah karena mencari keridhaanAllah.
b.      Seorang pendidik hendaknya bersih fisiknya darisegala macam kotoran dan bersih jiwanya dari segala macam sifat tercela.
c.       Seorang pendidik hendaknya ikhlas dan tidak riadalam melaksanakan tugasnya.
d.      Seorang pendidik hendaknya bersikap pemaaf danmemaafkan kesalahan orang lain (terutama terhadap peserta didiknya), sabar dansanggung menahan amarah, senantiasa membuka diri dan menjaga kehormatannya.
e.       Seorang pendidik hendaknya mampu mencintai pesertadidiknya sebagaimana ia mencintai anaknya sendiri (bersifat keibuan ataukebapakan).
f.       Seorang pendidik hendaknya mengetahui karakterpeserta didiknya, seperti; pembawaan, kebiasaan, perasaan dan berbagai potensiyang dimilikinya.
g.      Seorang pendidik hendaknya menguasai pelajaran yagndiajarkannya dengan baik dan profesional.
Mahmud Junus (1966:113)menyatakan bahwa Ibnu Sina mengajukan beberapa sifat seorang pendidik :
a.       Tenang
b.      Tidak bermuka masam
c.       Tidak berolok-olok di hadapan anak didik
d.      Sopan santun 

  1. Syarat Pendidik dalam Pendidikan Islam
Soejono(1982:63-65) menyatakan bahwa syarat guru adalah sebagai berikut :
a.      Tentang umur, harus sudah dewasa
b.     Tentang kesehatan, harus sehat jasmani dan rohani
c.      Tentang kemampuan mengajar, ia harus ahli
d.     Harus berkesusilaan dan berdedikasi tinggi
­Munir Mursi (1977:97) menyatakan syarat terpentingnya bagi guru dalamIslam adalah syarat keagamaan. Syarat guru dalam islam ialah sebagai berikut
a.      Umur, harus sudah dewasa
b.     Kesehatan, harus sehat jasmani dan rohani
c.      Keahlian, harus menguasai bidang yang diajarkannyadan menguasai ilmu mendidik (termasuk ilmu mengajar).

DAFTARPUSTAKA

AbuddinNata, Filsafat Pendidikan Islam. Wacana Ilmu, Bandung. 1997 
AhmadTafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, PT. Remaja RosdaKarya, Bandung.1991

0 comments:

Post a Comment

Sample Text

Social Profiles

Arsip Blog

Pengikut

Guest Counter

Powered by Blogger.

Ads 468x60px

Popular Posts

Blog Archive

About

Featured Posts Coolbthemes