Wednesday, October 19, 2011

Pengertian Disiplin


A. Disiplin dalamkehidupan pribadi

Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakansuatu system yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintahdan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap menaatiperaturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih.

Dalam ajaran, Islam banyak ayat Al Qur’an dan Hadist, yangmemerintahkan disiplin dalam arti ketaatan pada peraturan yang telahditetapkan, antara lain suratAn Nisa ayat 59, yang artinya :

" Hai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepadaAllah dan taatlah kepada rasul-Nya dan kepada Ulil Amri dari (kalangan)kamu…………..(An Nisa 59)

disiplin adalah kunci sukses, sebab dalam disiplin akantumbuh sifat yang teguh dalam memegang prinsip, tekun dalam usaha, pantangmundur dalam kebenaran, dan rela berkorban untuk kepentingan agama dan jauhdari sifat putus asa.


Perlu kita sadari bahwa betapa pentingnya disiplin danbetapa besar pengaruh kedisiplinan dalam kehidupan, baik dalam kehdupan pribadi,dalam kehidupan masyarakat maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


>> Disiplindalam penggunaan Waktu

Disiplin dalam penggunaan waktu perlu diperhatikan denganseksama. Waktu yang sudah berlalu tak mungkin dapat kembali lagi. Hari yangsudah lewat tak akan datang lagi. Demikian pentingnya waktu sehingga berbagaibangsa du dunia mempunyai ungkapan yang menyatakan penghargaan terhadap waktu.Orang Inggris mengatakan „waktu adalah uang", peribahasa Arab mengatakan „Waktu adalah pedang", atau „Waktu adalah peluang emas", dan kitaorang Indonesiamengatakan :" sesal dahulu pendapatan sesal kemudian tak berguna".

Tak dapat dipungkiri bahwa orang-orang yang berhasilmencapai sukses dalam hidupnya adalah orang-orang yang hidup teratur danberdisiplin memanfaatkan waktunya. Disiplin tidak akan datang dengansendirinya, akan tetapi melalui latihan yan ketat dalam kehidupan pribadinya.

>> Disiplindalam beribadah

Menurut bahasa, ibadah berarti tunduk atau merendahkan diri.Pengertia yang lebih luas dalam ajaran Islam, ibadah berarti tunduk danmerendah diri hanya kepada Allah yang disertai perasaan cinta kepada-Nya. Daripengertian tersebut, dapat diketahui bahwa disiplin dalam beribadah itumengendung 2 hal :

a. Berpegang teguh apa yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya,baik berupa perintah atau larangan, maupun ajaran yang bersifat menghalalkan,menganjurkan, sunnah dan makruh..

b. Sikap berpegang teguh yang berdasarkan cinta kepadaAllah, bukan karena rasa takut atau terpaksa. Maksud cinta kepada Allah adalahsenantiasa taat kepada-Nya. Perhatikan firman Allah dalam Suat Ali Imran ayat31 :

" Katakanlah : " Jika kamu (benar-benar) mencintaiAllah, ikutilah aku, niscaya allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu".Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Ali Imran 31)

sebagaimana telah kita ketahui, ibadah itu dapat digolongkanmenjadi dua yaitu :

a. Ibadah Mahdah (murni) yaitu bentuk ibadah yang langsungberhubungan dengan allah.

b. Ibadah Ghaira Mahdah (selain mahdah), yang tidak langsungdipersembahkan kepada allah melainkan melalui hubungan kemanusiaan.

Dalam ibadah Mahdah (disebut juga ibadah khusus)aturan-aturannya tidak boleh semaunya akan tetapi harus mengikuti aturan yangsudah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Orang yang menada-ada aturan barumisalnya, shalat subuh 3 raka’at atau puasa 40 hari terus menerus tanpaberbuka, adalah orang yang tidak disiplin dalam ibadah, kerana tidak mematuhiaturan yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya, ia termasuk orang yangberbuat bid’ah dan tergolong sebagai orang yang sesat.

Dalam ibadah Ghaira mahdah (disebut juga ibadah umum) orangdapat menentukan aturannya yang terbaik, kecuali yang jelas dilarang olehAllah. Tentu saja suatu perbuatan dicatat sebagai ibadah kalau niatnya ikhlassemata-mata karena Allah, bukan karena riya ingin mendapatkan pujian oranglain.

B. Disiplin dalambermasyarakat

Hidup bermasyarakat adalah fitrah manusia. Dilihat darilatar belakang budaya setiap manusia memiliki latar belakang yang berbeda.Karenanya setiap manusia memiliki watak dan tingkah laku yang berbeda. Namundemikian, dengan bermasyarakat, mereka telah memiliki norma-norma dannilai-nilai kemasyarakatan serta peraturan yang disepakati bersama, yang harusdihormati dan di hargai serta ditaati oleh setiap anggota masyarakat tersebut.

Agama Islam mengibaratkan anggota masyarakat itu bagaikansatu bangunan yang didalamnya terdapat beberapa komponen yang satu sama lainmempunyai fungsi yang berbeda-beda, mana kala salah satu komponen rusak ataubinasa. Hadis NAbi SAW menegaskan :

" Seorang Mukmin dengan Mukmin lainnya bagaikanbangunan yang sebagian dari mereka memperkuat bagian lainnya. Kemudian beliaumenelusupkan jari-jari yang sebelah kejari-jari tangan sebelah lainnya". (H.R.Bukhori Muslim dan Turmudzi)

0 comments:

Post a Comment

Sample Text

Social Profiles

Arsip Blog

Pengikut

Guest Counter

Powered by Blogger.

Ads 468x60px

Popular Posts

Blog Archive

About

Featured Posts Coolbthemes