Sunday, October 16, 2011

SEJARAH KERAJAAN ACEH



a.      Letak Kerajaan
         KerajaanAceh berkembang sebagai kerajaan Islam dan mengalami kejayaan pada masapemerintahan Sultan Iskandar Muda. Perkembangan pesat yang dicapai KerajaanAceh tidak lepas dari letak kerajaannya yang strategis, yaitu di Pulau Sumaterabagian utara dan dekat jalur pelayaran perdagangan internasional pada masa itu.Ramainya aktivitas pelayaran perdagangan melalui bandar – bandar perdaganganKerajaan Aceh, mempengaruhi perkembangan kehidupan Kerajaan Aceh dalam segalabidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya.

b.      KehidupanPolitik
         BerdasarkanBustanus salatin ( 1637 M ) karangan Naruddin Ar-Raniri yang berisi silsilahsultan – sultan Aceh, dan berita – berita Eropa, Kerjaan Aceh telah berhasilmembebaskan diri dari Kerajaan Pedir. Raja – raja yang pernah memerintah diKerajaan Aceh :

1.      Sultan Ali Mughayat Syah
Adalah raja kerajaan Aceh yang pertama. Ia memerintah tahun 1514 – 1528M. Di bawah kekuasaannya, Kerjaan Aceh melakukn perluasan ke beberapa daerahyang berada di daerah Daya dan Pasai. Bahkan melakukan serangan terhadapkedudukan bangsa Portugis di Malaka dan juga menyerang Kerajaan Aru.
        
2.      Sultan Salahuddin
Setelah Sultan Ali Mughayat Wafat, pemeintahan beralih kepada putranyayg bergelar Sultan Salahuddin. Ia memerintah tahun 1528 – 1537 M, selamamenduduki tahta kerajaan ia tidak memperdulikan pemerintahaan kerajaannya.Keadaan kerajaan mulai goyah dan mengalami kemerosostan yg tajam. Oelh karenaitu, Sultan Salahuddin digantiakan saudaranya yg bernama Alauddin Riayat Syahal-Kahar.
        
3.      Sultan Alaudin Riayat Syah al-Kahar
Ia memerintah Aceh dari tahun 1537 – 1568 M. Ia melakukan berbagaibentuk perubahan dan perbaikan dalam segala bentuk pemeintahan Kerajaan Aceh.

Pada masa pemeintahannya, Kerajaan Aceh melakukan perluasaan wilayahkekuasaannya seperti melakukan serangan terhadap  Kerajaan Malaka ( tetapi gagal ). DaerahKerajaan Aru berhasil diduduki. Pada masa pemerintahaannya, kerajaan Acehmengalami masa suram. Pemberontakan dan perebutan kekuasaan sering terjadi.

4.      Sultan Iskandar Muda
Sultan Iskandar Muda memerintah Kerajaan Aceh tahun 1607 – 16 36 M. Dibawah pemerintahannya, Kerjaan Aceh mengalami kejayaan. Kerajaan Aceh tumbuhmenjadi kerjaan besar adn berkuasa atas perdagangan Islam, bahakn menjadibandar transito yg dapat menghubungkan dgn pedagang Islam di dunia barat.
Untuk mencapai kebesaran Kerajaan Ace, Sultan Iskandar Muda meneruskanperjuangan Aceh dgn menyerang Portugis dan Kerajaan Johor di SemenanjungMalaya. Tujuannya adalah menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka danmenguasai daerah – daerah penghasil lada. Sultan Iskandar Muda juga menolakpermintaan Inggris dan Belanda untuk membeli lada di pesisir Sumatera bagianbarat. Selain itu, kerajaan Aceh melakukan pendudukan terhadap daerah – daerahseperti Aru, pahang, Kedah, Perlak, dan Indragiri, sehingga di bawah pemerintahannyaKerajaan aceh memiliki wilayah yang sangat luas.
Pada masa kekeuasaannya, terdapat 2 orang ahli tasawwuf yg terkenal diAce, yaitu Syech Syamsuddin bin Abdullah as-Samatrani dan Syech Ibrahimas-Syamsi. Setelah Sultam iskandar Muda wafat tahta Kerajaan Aceh digantikanoleh menantunya, Sultan Iskandar Thani

5.      Sultan Iskandar Thani.
Ia memerinatah Aceh tahun 1636 – 1641 M. Dalam menjalankanpemerintahan, ia melanjutkan tradisi kekuasaan Sultan Iskandar Muda. Pada masapemerintahannya, muncul seorang ulama besar yg bernama Nuruddin ar-Raniri. Iamenulis buku sejarah Aceh berjudul Bustanu’ssalatin.Sebagai ulama besar, Nuruddin ar-Raniri sangat di hormati oleh SultanIskandar Thani dan keluarganya serta oleh rakyat Aceh. Setelah Sultan IskandarThani wafat, tahta kerjaan di pegang oleh permaisurinya ( putri Sultan IskandarThani ) dgn gelar Putri Sri Alam Permaisuri ( 1641-1675 M ).

6.   Sultan Sri Alam(1575-1576).
7.   Sultan Zain al-Abidin (1576-1577).
8.   Sultan Ala‘ al-Din Mansur Syah(1577-1589)
9.   Sultan Buyong (1589-1596)
10. Sultan Ala‘ al-Din Riayat Syah Sayyidal-Mukammil (1596-1604).
11. Sultan Ali Riayat Syah (1604-1607)
12. Sultan Iskandar Muda Johan PahlawanMeukuta Alam (1607-1636).
13. Iskandar Thani (1636-1641).
14. Sri Ratu Safi al-Din Taj al-Alam(1641-1675).
15. Sri Ratu Naqi al-Din Nur al-Alam (1675-1678)
16. Sri Ratu Zaqi al-Din Inayat Syah (1678-1688)
17. Sri Ratu Kamalat Syah Zinat al-Din (1688-1699)
18. Sultan Badr al-Alam Syarif Hashim Jamal al-Din (1699-1702)
19. Sultan Perkasa Alam Syarif Lamtui (1702-1703)
20. Sultan Jamal al-Alam Badr al-Munir (1703-1726)
21. Sultan Jauhar al-Alam Amin al-Din (1726)
22. Sultan Syams al-Alam (1726-1727)
23. Sultan Ala‘ al-Din Ahmad Syah (1727-1735)
24. Sultan Ala‘ al-Din Johan Syah (1735-1760)
25. Sultan Mahmud Syah (1760-1781)
26. Sultan Badr al-Din (1781-1785)
27. Sultan Sulaiman Syah (1785-…)
28. Alauddin Muhammad Daud Syah.
29. Sultan Ala‘ al-Din Jauhar al-Alam (1795-1815) dan (1818-1824)
30. Sultan Syarif Saif al-Alam (1815-1818)
31. Sultan Muhammad Syah (1824-1838)
32. Sultan Sulaiman Syah (1838-1857)
33. Sultan Mansur Syah (1857-1870)
34. Sultan Mahmud Syah (1870-1874)
35. Sultan Muhammad Daud Syah (1874-1903)

c.      Kehidupan Ekonomi
         Dalam kejayaannya, perekonomianKerajaan Aceh bekembang pesat. Dearahnya yg subur banyak menghasilkan lada.Kekuasaan Aceh atas daerah – daerah pantai timur dan barat Sumatera menambahjumlah ekspor ladanya. Penguasaan Aceh atas beberapa daerah di SemenanjungMalaka menyebabkan bertambahnya badan ekspor penting timah dan lada.
         Acehdapat berkuasa atas Selat Malaka  ygmerupakan jalan dagang internasional. Selain bangsa Belanda dan Inggris, bangsaasing lainnya seperti Arab, Persia, Turki, India, Siam, Cina, Jepang, jugaberdagang dgn Aceh. Barang – barang yg di ekspor Aceh seperti beras, lada (dari Minagkabau ), rempah – rempah ( dari Maluku ). Bahan impornya seperti kaindari Koromendal 
( india ), porselin dan sutera ( dariJepang dan Cina ), minyak wangi ( dari Eropa dan Timur Tengah ). Kapal – kapal Acehaktif dalam perdagangan dan pelayaran sampai Laut Merah.

d.      KehidupanSosial
         Meningkatnya kekmakuran telahmneyebabkan berkembangnya sisitem feodalisme & ajaran agama Islam di Aceh.Kaum bangsawan yg memegang kekuasaan dalam pemerintahan sipil disebut golongan Teuku, sedabg kaum ulama ygmemegang peranan penting dlm agama disebut golonganTeungku. Namun antara kedua golongan masyarakat itu sering terjadipersaingan yg kemudian melemahkan aceh. Sejak berkuasanya kerajaan Perlak (abad ke-12 M s/d ke-13 M ) telah terjadi permusuhan antara aliran Syiah dgnSunnah Wal Jamma’ah. Tetapi pd masa kekuasaan Sultan Iskandar Muda aliran Syiahmemperoleh perlindungan & berkembang sampai di daera – daerah kekuasaanAceh.
         Aliranini di ajarkan oleh Hamzah Fasnsuri yg di teruskan oleh muridnya yg bernamaSyamsudin Pasai. Sesudah Sultan Iskandar Mud wafat, aliran Sunnah wal Jama’ahmengembangkan islam beraliran Sunnah wal Jama’ah, ia juga menulis buku sejarahAceh yg berjudul Bustanussalatin (taman raja – raja dan berisi adat – istiadat Aceh besrta ajarn agama Islam )

e.      Kehidupan Budaya
         Kejayaan yg dialami oleh kerajaan Aceh tsb tidak banyakdiketahui dlm bidang kebudayaan. Walupun ada perkembangan dlm bidang kebudaaan,tetapi tdk sepesat perkembangan dalam ativitas perekonomian. Peninggalankebuadayaan yg terlihat nyata adala Masjid Baiturrahman.
Penyebab Kemunduran Kerajaan Aceh

*   Setelah Sultan Iskandar Muda wafat tahun 1030, tdk adaraja – raja besar yg mampu mengendalikan daerah Aceh yg demikian luas. Di bawahSultan Iskandar Thani ( 1637 – 1641 ), sebagai pengganti Sultan Iskandar Muda,kemunduran itu mulai terasa & terlebih lagi setelah meninggalnya SultanIskandar Thani.
*   Timbulnya pertikaian yg terus menerus di Aceh aantaragolongan bangsawan ( teuku ) dgn golongan utama ( teungku ) yg mengakibatkanmelemahnya Kerajaan Aceh. Antara golongan ulama sendiri prtikaian terjadikarena prbedaan aliran dlmm agama ( aliran Syi’ah dan Sunnah wal Jama’ah )
*   Daerah kekuasaannya banyak yg melepaskan diri sepertiJohor, Pahang, Perlak, Minangkabau, dan Siak. Negara – negara itu menjadikandaerahnya sbg negara merdeka kembali, kadang – kadang di bantu bangsa  asing yg menginginkan keuntungan perdaganganyg lebuh besar.

Kerajaan Aceh yg berkuasa selama kurang lebih 4 abad, akhinya runtuhkarena dikuasai oleh Belanda awal abad ke-20.

0 comments:

Post a Comment

Sample Text

Social Profiles

Arsip Blog

Pengikut

Guest Counter

Powered by Blogger.

Ads 468x60px

Popular Posts

Blog Archive

About

Featured Posts Coolbthemes