Tuesday, October 4, 2011

HADIST


Pengertian hadist menurut bahasa
Al-Hadist
Menurut QS, Al-Hasyr :7 Allah berfirman : Apa yang diberikan Rasul kepadamu
maka terimalah dia, Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.
Al-Hadis menurut bahasa mempunyai arti al-jadid (baru), al-khabaran (berita),
Al-qarib (dekat)
Hadist adalah suatu yang disandarkan kepada nabi Muhammad SAW, baik berupa
perkataan , perbuatan, pernyataan (taqrir) dan sebagainya.
Sejarah al-Hadist terbagi atas 7 periode. Yaitu periode awal Hijriyah, periode
sahabat, periode Dinasti Umayah, Periode Abad kedua Hijriyah, periode Dinasti
Abasiyah angkatan pertama, angkatan kedua dan abad ketujuh sampai sekarang.
Unsur-Unsur hadis terdiri tiga hal: rawi, matan dan sanad
Jenis-jenis Al-Hadist dapat dilihat dari hal-hal berikut ini.
(1) dilihat dari sumbernya , al-hadist terdiri dari Hadist Qudsi dan hadist Nabawi
(2) Dari jumlah rawinya, ada hadist Mutawatir dan hadist Ahad.
(3) Dilihat dari nilai sanadnya , Al-hadist terdiri hadist sahih, hadist Hasan, dan
Hadist Daif.

Kedudukan Al-Hadist adalah sebagai sumber ajaran Islam kedua setelah al-Quran
dan fungsinya sebagai penjelasan (bayan) terhadap Al-Quran.
Pengkajian terhadap Al-Hadist ,melahirkan disiplin ilmu , Ilmu Rijalil Hadist,
Ilmu Gharibil Hadist, Ilmu Asabi Wurudil Hadist, Ilmu Tawarikhul Mutun, Ilmu Nasikh
dan mansukh, Ilmu Mukhtaliful hadist dn ilmu llalil Hadist.
Unsur-Unsur Hadis
1. Rawi yaitu yang menyampaikan atau menuliskan dalam suatu kitab apa-apa yang
didengarnya dan diterimanya dari seorang guru.
2. Matnul Hadist yaitu pembicaraan (kalam) atau materi berita yang di over oleh
sanan yang terakhir , baik pembicaraan itu sabda Rasulollah SAW, sahabat atau
tabiin.
3. Sanad , yaitu jalan yang dapat menghubungkan matnul Hadist kepada nabi
Muhammad SAW.
Jenis-Jenis al-Hadist
jenis-jenis al-Hadist dapat dibagi beberapa macam yaitu:
1. Dilihat dari segi sumbernya al-Hadist , al-Hadist terbagi dua , yaitu:
a. Hadist Qudsi (Hadist Illahi/Hadist Rabbani) yaitu suatu Hadist yang berisi
firman Allah SWT. Yang disampaikan kepada Nabi SAW, kemudian Nabi
menerangkannya dengan menggunakan susunan katanya sendiri sera
menyandarkannya kepada Allah SWT.
b. Hadist Nabawi , Yitu suatu Hadist yang lafal maupun maknanya berasal
dari Muhammad SAW.
2. Dilihat dari segi nilai sanad al-hadist, terbagi 3 bagian:
a. Hadist Sahih , yaitu Hadist yang memenuhi persyaratan kesahihan ,
adapun syarat-syarat kesahihan mencakup:Sanadnya bersambung,

diriwayat kan oleh rawi yang adil tetapi tidak sempurna dabitnya serta
matannya tidak syazz dan berillat.
b. Hadist Hasan yaiut hadist yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh
rawi yang adil tetapi tidak sempurna dabitnya, serta matannya tidak syazz
dan berilat.
c. Hadist Da’if yaitu hadist yang tidak memenuhi syarat shahid dan hassan
3. Dilihat dari segi jumlah rawi al-Hadist, terbadi dua
a, Hadist Mutawatir, yaitu hadist yang diriwayatkan oleh sejumlah orang pada
setiap tingkat sanadnya, yang menurut tradisi mustahil mereka bersepakat untuk
dusta dan karena itu diyakini kebenarannya
b. Hadist Ahad, yaitu yang tidak memenuhi syarat Mutawatir.

0 comments:

Post a Comment

Sample Text

Social Profiles

Arsip Blog

Pengikut

Guest Counter

Powered by Blogger.

Ads 468x60px

Popular Posts

Blog Archive

About

Featured Posts Coolbthemes