Wednesday, October 5, 2011

“ISLAM DI SPANYOL (ANDALUSIA) DAN PENGARUHNYA TERHADAP RENAISANS DI EROPA”



A.   Masuknya Islam Ke Spanyol
Islam pertama kali masuk ke Spanyol pada tahun 711 M melalui jalur AfrikaUtara. Spanyol sebelum kedatangan Islam dikenal dengan nama Iberia/ Asbania,kemudian disebut Andalusia, ketika negeri subur itu dikuasai bangsa Vandal.Dari perkataan Vandal inilah orang Arab menyebutnya Andalusia.[1]
Sebelum penaklukan Spanyol, umat Islam telah menguasai Afrika Utara danmenjadikannya sebagai salah satu provinsi dari dinasti Bani Umayah. Penguasaansepenuhnya atas Afrika Utara itu terjadi di zaman Khalifah Abdul Malik (685-705M). Khalifah Abd al-Malik mengangkat Hasan ibn Nu’man al-Ghassani menjadigubernur di daerah itu. Pada masa Khalifah al-Walid, Hasan ibn Nu’man sudahdigantikan oleh Musa ibn Nushair. Di zaman al-Walid itu, Musa ibn Nushairmemperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair dan Maroko. Selainitu, ia juga menyempurnakan penaklukan ke daerah-daerah bekas kekuasaan bangsaBarbar di pegunungan-pegunungan. Penaklukan atas wilayah Afrika Utara itu daripertama kali dikalahkan sampai menjadi salah satu provinsi dari Khalifah BaniUmayah memakan waktu selama 53 tahun, yaitu mulai tahun 30 H (masa pemerintahanMuawiyah ibn Abi Sufyan) sampai tahun 83 H (masa al-Walid). Sebelum dikalahkandan kemudian dikuasai Islam, dikawasan ini terdapat kantung-kantung yangmenjadi basis kekuasaan kerajaan Romawi, yaitu kerajaan Gotik.
Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan Islam yang dapatdikatakan paling berjasa memimpin satuan-satuan pasukan ke sana. Mereka adalahTharif ibn Malik, Tharik ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair. Tharif dapat disebutsebagai perintis dan penyelidik. Ia menyeberangi selat yang berada diantaraMaroko dan benua Eropa itu dengan satu pasukan perang lima ratus orang diantaranya adalah tentara berkuda, mereka menaiki empat buah kapal yangdisediakan oleh Julian. Ia menang dan kembali ke Afrika Utara membawa hartarampasan yang tidak sedikit jumlahnya. Didorong oleh keberhasilan Tharif dankemelut yang terjadi dalam tubuh kerajaan Visigothic yang berkuasa di Spanyolpada saat itu, serta dorongan yang besar untuk memperoleh  harta rampasan perang, Musa ibn Nushair padatahun 711 M mengirim pasukan ke Spanyol sebanyak 7000 orang di bawah pimpinan Thariqibn Ziyad.

Thariq ibn Ziyad lebih banyak dikenal sebagai penaklukan Spanyol karenapasukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata. Pasukannya terdiri darisebagian besar suku Barbar yang didukung oleh Musa ibn Nushair dan sebagianlagi orang Arab yang dikirim Khalifah al-Walid. Pasukan itu kemudianmenyeberangi selat di bawah pimpinan Thariq ibn Ziyad. Sebuah gunung tempat pertama kali Thariq danpasukannya mendarat dan menyiapkan pasukannya, dikenal dengan nama Gibraltar(Jabal Thariq). Dalam pertempuran di Bakkah, Raja Roderick dapat dikalahkan.Dari situ seperti Cordova, Granada dan Toledo (Ibu kota kerajaan Goth saatitu).[2]Kebudayaan islam memasuki Eropa melalui beberapa jalan, antara lain melewatiAndalusia. Ini karena kaum muslimin telah menetap di negeri itu sekitar abad 8abad lamanya. Pada masa itu kebudayaan Islam di negeri itu mencapai puncakperkembangannya. Kebudayaan Islam di Andalusia mengalami perkembangan yangpesat diberbagai pusatnya, misalnya Cordova, Sevilla, Granada, dan Toledo.[3]
Kemenangan pertama yang dicapai oleh Thariq ibn Ziyad membuka jalan untukpenaklukan wilayah yang lebih luas lagi. Selanjutnya, keduanya berhasilmenguasai seluruh kota penting di Spanyol, termasuk bagian utaranya mulai dariSaragosa sampai Navarre.
Gelombang perluasan wilayah berikutnya muncul pada masa pemerintahanKhalifah Umar ibn Abdil Aziz tahun 99 H/717 M, dengan sasarannya menguasaidaerah sekitar pegunungan Pyrenia dan Prancis Selatan. Gelombang kedua terbesardari penyerbuan  kaum muslimin yanggeraknya dimulai pada permulaan abad ke-8 M ini, telah menjangkau seluruhSpanyol dan melebar jauh ke Prancis Tengah dan bagian-bagian penting dariItalia.
Kemenangan-kemenangan yang dicapai umat Islam nampak begitu mudah. Hal itutidak dapat dipisahkan dari adanya faktor eksternal dan internal.
Faktor eksternalnya antara lain pada masa penaklukan Spanyol olehorang-orang Islam, kondisi sosial, politik, dan ekonomi negeri ini berada dalamkeadaan yang menyedihkan.[4]Begitu juga dengan adanya perebutan kekuasaan di antara elite pemerintahan,adanya konflik umat beragama yang menghancurkan kerukunan dan toleransi diantara mereka.[5] Kondisiterburuk terjadi pada masa pemerintahan Raja Roderick, raja terakhir yangdikalahkan Islam. Awal kehancuran Ghot adalah ketika Raja Roderick memindahkanibu kota negaranya dari Seville ke Toledo, sementara Witiza yang saat itumenjadi penguasa atas wilayah Toledo diberhentikan begitu saja.
Hal yang menguntungkan tentara Islam lainnya adalah bahwa tentara Roderickyang terdiri dari para budak yang tertindas tidak lagi mempunyai semangatperang. Selain itu orang Yahudi yang selama ini tertekan juga telah mengadakanpersekutuan dan memberikan bantuan bagi perjuangan kaum Muslimin.
Adapun faktor internalnya yaitu suatu kondisi yang terdapat dalam tubuhpenguasa, tokoh-tokoh perjuangan dan para prajurit Islam yang terlibat dalampenaklukan wilayah Spanyol pada khususnya. Para pemimpin adalah tokoh-tokohyang kuat, tentaranya kompak, bersatu dan penuh percaya diri. Sikap toleransiagama dan persaudaraan yang terdapat dalam pribadi kaum muslimin itumenyebabkan penduduk Spanyol menyambut kehadiran Islam di sana.

B.    Perkembangan Islam Di Spanyol
Sejarah panjang yang dilalui umat Islam di Spanyol itu dibagi menjadi enamperiode yaitu[6] :
1.     Periode Pertama (711-755 M)
Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yangdiangkat oleh Khalifah Bani Umayah yang terpusat di Damaskus. Pada periode inistabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna,gangguan-gangguan masih terjadi, baik dari dalam maupun dari luar. Gangguandari dalam antara lain berupa perselisihan di antara elite penguasa, terutamaakibat perbedaan etnis dan golongan. Di samping itu, terdapat perbedaanpandangan antara Khalifah di Damaskus dan gubernur Afrika Utara yang berpusatdi Kairawan. Masing-masing mengaku bahwa merekalah yang paling berhak menguasaidaerah Spanyol ini. Oleh karena itu, terjadi dua puluh kali pergantian wali(gubernur) Spanyol dalam jangka waktu yang amat singkat. Perbedaan pandanganpolitik itu menyebabkan seringnya terjadi perang saudara. Hal ini adahubungannya dengan perbedaan etnis, terutama antara Barbar asal Afrika Utaradan Arab. Di dalam etnis Arab sendiri terdapat dua golongan yang terus-menerusbersaing yaitu suku Qaisy (Arab Utara) dan Arab Yamani (Arab Selatan).Perbedaan etnis ini sering kali menimbulkan konflik politik, terutama ketikatidak ada figur yang tangguh. Itulah sebabnya di Spanyol pada saat itu tidakada gubernur yang mampu  mempertahankankekuasaannya untuk jangka waktu yang agak lama. Periode ini berakhir dengandatangnya Abd al-Rahman Al-Dakhil ke Spanyol pada tahun 138 H/755 M.

2.     Periode Kedua (755-912 M)
Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang yangbergelar amir (panglima atau gubernur) tetapi tidak tunduk kepada pusatpemerintahan Islam, yang ketika itu dipegang oleh Khalifah Abbasiyah diBaghdad. Amir pertama adalah Abdurrahman I yang memasuki Spanyol tahun 138H/755 M dan diberi gelar Al-Dakhil (yang masuk ke Spanyol). Ia berhasilmendirikan dinasti Bani Umayyah di Spanyol. Penguasa-penguasa Spanyol padaperiode ini adalah Abd al-Rahman al-Dakhil, Hisyam I, Hakam I, Abd al-Rahmanal-Ausath, Muhammad ibn Abd al-Rahman, Munzir ibn Muhammad, dan Abdullah ibnMuhammad.
Pada periode ini, umat Islam Spanyol mulai memperoleh kemajuan-kemajuanbaik dibidang politik maupun bidang peradaban. Abd al-Rahman al-Dakhilmendirikan masjid Cordova dan sekolah-sekolah di kota-kota besar Spanyol.Hisyam dikenal sebagai pembaharu dalam bidang kemiliteran. Dialah yangmemprakarsai tentara bayaran di Spanyol. Sedangkan Abd al-Rahman al-Ausathdikenal sebagai penguasa yang cinta ilmu. Pemikiran filsafat juga mulai padaperiode ini, terutama di zaman Abdurrahman al-Ausath.
Pada pertengahan abad ke-9 stabilitas negara terganggu dengan munculnyagerakan Kristen fanatik yang mencari kesahidan (Martyrdom).
Gangguan politik yang paling serius pada periode ini datang dari umat Islamsendiri. Golongan pemberontak di Toledo pada tahun 852 M membentuk negara kotayang berlangsung selama 80 tahun. Di samping itu sejumlah orang yang tak puasmembangkitkan revolusi. Yang terpenting diantaranya adalah pemberontakan yangdipimpin oleh Hafshun dan anaknya yang berpusat di pegunungan dekat Malaga.Sementara itu, perselisihan antara orang-orang Barbar dan orang-orang Arabmasih sering terjadi[7].
Namun ada yang berpendapat pada periode ini dibagi menjadi dua yaitu masaKeAmiran (755-912) dan masa ke Khalifahan (912-1013).[8]

3.     Periode Ketiga (912-1013 M) 
Periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan Abd al-Rahman III yangbergelar “An-Nasir” sampai munculnya “raja-raja kelompok” yang dikenal dengansebutan Muluk al-Thawaif. Pada periode ini Spanyol diperintah olehpenguasa dengan gelar Khalifah, penggunaan khalifah tersebut bermula dariberita yang sampai kepada Abdurrahman III, bahwa Muktadir, Khalifah daulah BaniAbbas di Baghdad meninggal dunia dibunuh oleh pengawalnya sendiri. Menurutpenilainnya, keadaan ini menunjukkan bahwa suasana pemerintahan Abbasiyahsedang berada dalam kemelut. Ia berpendapat bahwa saat ini merupakan saat yangtepat untuk memakai gelar khalifah yang telah hilang dari kekuasaan BaniUmayyah selama 150 tahun lebih. Karena itulah gelar ini dipakai mulai tahun 929M. Khalifah-khalifah besar yang memerintah pada periode ini ada tiga orangyaitu Abd al-Rahman al-Nasir (912-961 M), Hakam II (961-976 M), dan Hisyam II(976-1009 M).
Pada periode ini umat Islam Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaanmenyaingi kejayaan daulat Abbasiyah di Baghdad. Abd al-Rahman al-Nasirmendirikan universitas Cordova.
Akhirnya pada tahun 1013 M, Dewan Menteri yang memerintah Cordovamenghapuskan jabatan khalifah. Ketika itu Spanyol sudah terpecah dalam banyaksekali negara kecil yang berpusat di kota-kota tertentu.

4.     Periode Keempat (1013-1086 M)
Pada periode ini, Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negarakecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan atau Al-Mulukuth-Thawaif yangberpusat di suatu kota seperti Seville, Cordova, Toledo dan sebagainya. Yangterbesar diantaranya adalah Abbadiyah di Seville. Pada periode ini umat Islammemasuki masa pertikaian intern. Ironisnya, kalau terjadi perang saudara, adadi antara pihak-pihak yang bertikai itu yang meminta bantuan kepada raja-rajaKristen. Melihat kelemahan dan kekacauan yang menimpa keadaan politik Islamitu, untuk pertama kalinya orang-orang Kristen pada periode ini mulai mengambilinisiatif penyerangan. Meskipun kehidupan politik tidak stabil, namun kehidupanintelektual terus berkembang pada periode ini. Istana-istana mendorong para sarjanadan sastrawan untuk mendapatkan perlindungan dari satu istana ke istana lain.

5.     Periode Kelima (1086-1248 M)
Pada periode ini Spanyol Islam meskipun masih terpecah dalam beberapanegara, tetapi terdapat satu kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan dinastiMurabithun (1086-1143 M) dan dinasti Muwahhidun (1146-1235 M). DinastiMurabithun pada mulanya adalah sebuah gerakan agama yang didirikan oleh Yusufibn Tasyfin di Afrika Utara. Pada tahun 1062 M ia berhasil mendirikan sebuahkerajaan yang berpusat di Marakesy. Pada masa dinasti Murabithun, Saragosajatuh ke tangan Kristen, tepatnya tahun 1118 M.
Dinasti Muwahhidun didirikan oleh Muhammad ibn Tumazi (w.1128). Dinasti inidatang ke Spanyol di bawah pimpinan Abd al-Mun’im. Pada tahun 1212 M, tentaraKristen memperoleh kemenangan besar di Las Navas de Tolesa. Kekalahan-kekalahanyang dialami Muwahhhidun menyebabkan penguasanya memilih meninggalkan Spanyoldan kembali ke Afrika Utara tahun 1235 M. Tahun 1238 M Cordova jatuh ke tanganpenguasa Kristen dan Seville jatuh tahun 1248 M. Seluruh Spanyol kecualiGranada lepas dari kekuasaan Islam.[9]

6.     Periode Keenam (1248-1492 M)
Pada peride ini yaitu antara tahun (1232-1492) ketika umat islam Andalusbertahan diwilayah Granada dibawah kuasa dinasti bani Amar pendiri dinasti iniadalah Sultan Muhammad bin Yusuf bergelar Al-Nasr, oleh karena itu kerajaan itudisebut juga Nasriyyah.[10]
Periode ini, Islam hanya berkuasa di daerah Granada, di bawah dinasti BaniAhmar (1232-1492). Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti di zamanAbdurrahman an-Nasir. Kekuasaan Islam yang merupakan pertahanan terakhir diSpanyol ini berakhir karena perselisihan orang-orang istana dalam perebutankekuasaan. Abu Abdullah Muhammad merasa tidak senang kepada  ayahnya karena menunjuk anaknya yang lainsebagai penggantinya menjadi raja. Dia memberontak dan berusaha merampaskekuasaannya. Dalam pemberontakan itu, ayahnya terbunuh dan digantikan olehMuhammad ibn Sa’ad. Abu Abdullah kemudian meminta bantuan kepada Ferdenand danIsabella untuk menjatuhkannya. Dua penguasa Kristen ini dapat mengalahkanpenguasa yang sah dan Abu Abdullah naik tahta. Tentu saja, Ferdenand danIsabella yang mempersatukan kedua kerajaan besar Kristen melalui perkawinan itutidak cukup puas. Keduanya ingin merebut kekuasaan terakhir umat Islam diSpanyol. Abu Abdullah tidak kuasa menahan serangan-serangan orang Kristentersebut dan pada akhirnya mengaku kalah. Ia menyerahkan kekuasaan kepadaFerdenand dan Isabella, kemudian hijrah ke Afrika Utara. Dengan demikianberakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol tahun 1492 M. Umat Islam setelah itudihadapkan kepada dua pilihan, masuk Kristen atau pergi meninggalkan Spanyol.Pada tahun 1609 M, boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam didaerah ini.


C.   Kemajuan Peradaban
·    KemajuanIntelektual
Spanyol adalah negara yang subur. MasyarakatSpanyol Islam merupakan masyarakat majemuk yang terdiri darikomunitas-komunitas Arab (Utara dan Selatan) al-Muwalladun (orang-orangSpanyol yang masuk Islam), Barbar (umat Islam yang berasal dari Afrika Utara), al-shaqalibah(penduduk daerah antara Konstantinopel dan Bulgaria yang menjadi tawananJerman dan dijual kepada penguasa Islam untuk dijadikan tentara bayaran),Yahudi, Kristen Muzareb yang berbudaya Arab, dan Kristen yang masih menentangkehadiran Islam. Semua komunitas itu, kecuali yang terakhir memberikan sahamintelektual terhadap terbentuknya lingkungan budaya Andalusia yang melahirkankebangkitan ilmiah, sastra, dan pembangunan fisik di Spanyol.
a)      Filsafat
Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat briliandalam bentangan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyeberangan yangdilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12. minat terhadapfilsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M selamapemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn Abd al-Rahman(832-886 M).
Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu BakrMuhammad ibn al-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibn Bajjah. Tokoh utama yangkedua adalah Abu Bakr ibn Thufail, penduduk asli Wadi Asa, sebuah dusun kecildi sebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut tahun 1185 M.
Bagian akhir abad ke-12 M menjadi saksi munculnya seorang pengikutAristoteles yang terbesar di gelanggang filsafat dalam Islam, yaitu Rusyd dariCordova.[11]
Pada abad ke 12 diterjemahkan buku Al-Qanun karya Ibnu Sina (Avicenne)mengenai kedokteran. Diahir abad ke-13 diterjemahkan pula buku Al-Hawi karyaRazi yang lebih luas dan lebih tebal dari Al-Qanun.[12]

b)     Sains
Abbas ibn Fama termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Ia orang yangpertama kali menemukan pembuatan kaca dari batu. Ibrahim ibn Yahya al-Naqqashterkenal dalam ilmu astronomi. Ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhanamatahari dan menentukan berapa lamanya. Ia juga berhasil membuat teropongmodern yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang-bintang. Ahadibn Ibas dari Cordova adalah ahli dalam bidang obat-obatan. Umi al-Hasan bintAbi Ja’far dan saudara perempuan al-Hafidzh adalah dua orang ahli kedokterandari kalangan wanita.
Dalam bidang sejarah dan geografi, wilayah Islam bagian barat melahirkanbanyak pemikir terkenal. Ibn Jubair dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentangnegeri-negeri muslim Mediterania dan Sicilia dan Ibn Bathuthah dari Tangier(1304-1377 M) mencapai Samudra Pasai dan Cina. Ibn Khaldun (1317-1374 M)menyusun riwayat Granada, sedangkan Ibn Khaldun dart Tum adalah perumusfilsafat sejarah. Semua sejarawan di atas bertempat tinggal di Spanyol yangkemudian pindah ke Afrika.
c)      Fikih
Dalam bidang fikih, Spanyol dikenal sebagai penganut mazhab Maliki. Yangmemperkenalkan mazhab ini disana adalah Ziyad ibn Abd al-Rahman. Perkembanganselanjutnya ditentukan oleh Ibn Yahya yang menjadi qadhi pad masa Hisyamibn Abd al-Rahman. Ahli-ahli fikih lainnya yaitu Abu Bakr ibn al-Quthiyah,Munzir ibn Sa’id al-Baluthi dan Ibn Hazm yang terkenal.[13]
Sedillot berkata, “Mazhab Maliki itulah yang secara khusus memikatpandangan kita karena hubungan kita dengan bangsa Arab Afrika. Pada waktu itupemerintah Prancis menugaskan Dr. Peron untuk menerjemahkan buku Fiqh AlMukhtashar karya Al Khalik bin Ishaq bin Ya’qub (w. 1422 M).[14]

d)     Musik dan Kesenian
Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol Islam mencapai kecemerlangandengan tokohnya al-Hasan ibn Nafi yang dijuluki Zaryab. Setiap kalidiadakan pertemuan dan jamuan, Zaryab selalu tampil mempertunjukkankebolehannya. Ia juga terkenal sebagai pengubah lagu. Ilmu yang dimilikinya ituditurunkan kepada anak-anaknya baik pria maupun wanita, dan juga kepada budak-budak,sehingga kemasyhurannya tersebar luas.

e)      Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam diSpanyol. Diantara para ahli yang mahir dalam bahasa Arab, baik keterampilanberbicara maupun tata bahasa yaitu Ibn Sayyidih, Ibn malik pengarang Alfiyah,Ibn Huruf, Ibn Al-Hajj, Abu Ali al-Isybili, Abu al-Hasan Ibn Usfur, dan AbuHayyan al-Gharnathi.
 
·   Kemegahan Pembangunan Fisik
Orang-orang memperkenalkan pengaturan hidrolik untuk tujuan irigasi. Kalaudam digunakan untuk mengecek curah air waduk dibuat untuk konservasi.Pengaturan hydrolik itu dibangun dengan memperkenalkan roda air asal Persiayang dinamakan na’urah (Spanyol Noria). Namun pembangunan fisik yangpaling menonjol adalah pembangunan gedung-gedung, seperti pembangunan kota,istana, masjid, pemukiman, taman-taman. Di antara pembangunan yang megah adalahmasjid Cordova, kota al-Zahra, Istana Ja’fariyah di Saragosa, tembok Toledo,istana al-Makmun, mesjid Seville dan istana al-Hamra di Granada.

·   Faktor-faktor Pendukung Kemajuan
Spanyol Islam, kemajuannya sangat ditentukan oleh adanya penguasa-penguasayang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kekuatan-kekuatan umat Islam,seperti Abd al-Rahman al-Dakhil, Abd al-Rahman al-Wasith dan Abd al-Rahmanal-Nashir.
Keberhasilan politik pemimpin-pemimpin tersebut ditunjang olehkebijaksanaan penguasa-penguasa lainnya yang memelopori kegiatan-kegiatanilmiah dan adanya toleransi yang ditegakkan oleh penguasa terhadap penganutagama Kristen dan Yahudi.

D.   Penyebab Kemunduran Dan Kehancuran
§ Konflik Islam dengan Kristen
§ Tidak adanya Ideologi Pemersatu
§ Kesulitan Ekonomi
§ Tidak Jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan
§ Keterpencilan.[15]
   Namun ada faktor lain yangmenyebabkan kemunduran kebudayaan islam yaitu:
§ Kelemahan dibidang politik
§ Munculnya orang-orang Moghul
§ Munculnya unsur Turki
§ Ditemukannya Mesiu.[16]
E.    Pengaruh Peradaban Spanyol Islam Di Eropa
Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa menyerap peradabanIslam, baik dalam bentuk hubungan politik, sosial, maupun perekonomian danperadaban antarnegara. Orang-orang Eropa menyaksikan kenyataan bahwa Spanyolberada di bawah kekuasaan Islam jauh meninggalkan negara-negara tetangga Eropa,terutama dalam bidang pemikiran dan sains di samping bangunan fisik.
Berawal dari gerakan Averroeisme inilah di Eropa kemudian lahir reformasipada abad ke-16 M dan rasionalisme pada abad ke-17 M.
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam  atasEropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-12 M itu menimbulkan gerakankebangkitan kembali (renaissance) pusaka Yunani di Eropa pada abad ke-14M.
Walaupun Islam akhirnya terusir dari negeri Spanyol dengan cara yang sangatkejam, tetapi ia telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa.Gerakan-gerakan itu adalah kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik (renaissance)pada abad ke-14 M yang bermula di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16 M,rasionalisme pada abad ke-17 M, dan pencerahan (aufklaerung) pada abadke-18 M.

0 comments:

Post a Comment

Sample Text

Social Profiles

Arsip Blog

Pengikut

Guest Counter

Powered by Blogger.

Ads 468x60px

Popular Posts

Blog Archive

About

Featured Posts Coolbthemes