Tuesday, May 3, 2011

Stres Menyebabkan Otak Mengecil


Eramuslim - Hidup dalam keadaan stres ternyata tidak hanya bisa mempengaruhi
kemampuan berpikir dan daya ingat karena otak mengecil, tapi juga membuat daya tahan
tubuh semakin buruk dan memudahkan penyakit masuk ke dalam tubuh.
Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa hormon stres seperti kortisol, akan
meningkatkan resiko untuk menderita hipertensi, penyakit jantung, dan sebagainya. Ternyata

bukan itu saja, penelitian terbaru yang dilaporkan dalam Jurnal Psychoneuroendocrinology,
edisi Desember ini,mengatakan bahwa hormon stres juga akan membuat otak mengecil.
Hormon stres yang tinggi akan membuat daya ingat menurun dan hippokampus (bagian di
otak) akan mengecil. Hippokampus ini merupakan bagian otak yang berfungsi dalam proses
belajar dan daya ingat.
Penelitian yang dilakukan hingga 6 tahun ini, mengukur kadar kortisol dalam sekelompok
orang dewasa. Ditemukan, orang yang mempunyai kadar kortisol yang tinggi secara terus
menerus akan mempunyai test daya ingat yang lebih buruk dengan dengan orang yang
mempunyai kadar kortisol rendah hingga sedang. Selain itu, paparan yang lama terhadap
kadar kortisol yang tinggi akan membuat daerah hippokampus di otak, mengecil sebanyak
14%. Mungkin ini dapat menjelaskan mengapa pada beberapa orangtua menunjukkan daya
ingat maupun kemampuan berpikir yang buruk, sedang orangtua lainnya menunjukkan
sebaliknya.
Bagaimana pengaruh kortisol terhadap anak-anak? Peneliti menemukan, peningkatan kortisol
secara temporer mempengaruhi kemampuan berpikir dan daya ingat, tapi ini hanya terjadi
secara temporer pula. Penelitian lain menunjukkan bahwa anak dan remaja yang berasal dari
golongan sosial ekonomi lemah menunjukkan kadar hormon stres yang lebih tinggi
dibandingkan mereka yang berasal dari golongan sosial ekonomi yang lebih mampu. Ini
menunjukkan bahwa stres dapat mempengaruhi fungsi otak, tanpa melihat pada usia. Dan
stres dapat terjadi pada semua kelompok usia yang akan mempengaruhi fisik maupun mental
penderitanya.
Sementara itu, penelitian lain yang dilakukan oleh para peneliti dari Australia membuktikan
bahwa ada kaitan ilmiah antara tekanan emosional dan sakit. Mulai dari masuk angin biasa
hingga kanker. Kelompok peneliti dari Gervan Institute, Sydney, pekan lalu, mengumumkan
mereka menemukan hormon yang dilepaskan ke tubuh saat orang dilanda stres, yakni
neuropeptide Y (NPY) merongrong sistem kekebalan tubuh. Sehingga, membuat anda jatuh
sakit.
"Sampai kini ada bukti kuat kaitan antara otak dan sistem kekebalan. Namun pada saat ini
kita telah mendapatkan koneksi itu, Saat stres, saraf melepaskan banyak NPY. Hormon itu
masuk ke aliran darah, tempat hormon tersebut menghuni sel-sel dalam sistem kekebalan dan
membinasakan patogen dalam tubuh. Bahwa stres membuat anda sakit kini bukan lagi suatu
mitos. Itu kenyataan dan kita perlu menghadapinya dengan serius."
ujar Fabienne Mackay Peneliti dari Australia
Penemuan kelompok itu dipublikasikan dalam Journal of Experimental Medicine edisi Senin.
Para peneliti mengemukakan mereka berharap karya mereka akan menghasilkan dua jenis
intervensi terapeutik. Herbert Heerzog salah satu ilmuwan lainnya, mengemukakan
neuropeptide Y telah diketahui akan mempengaruhi tekanan darah dan detak jantung. Namun
temuan dampak hormon itu pada sistem kekebalan telah membuka pintu baru untuk
mengatasi berbagai penyakit.
"Stres membuat anda lebih rentan saat anda, misalnya terkena flu, dan bahkan dalam situasi
yang lebih serius, seperti kanker. Hormon itu dapat membuat sakit menjadi lebih parah dalam
situasi ini," kata dia kepada Radio ABC.
Penyakit lain yang memiliki kaitan dengan stres antara lain rhematoid arthritis, multiple
scelerois, penyakit Crohn, diabates tipe 1 serta lupus. Mackay menjelaskan, diperlukan waktu
bertahun-tahun untuk mengembangkan obat guna menghadapi pengaruh NPY. Solusi terbaik
untuk jangka pendek adalah memerangi stres mereka. "Hal terbaik yang dilakukan adalah
menghilangkan stres dari kehidupan kita dengan cara mengorganisasi kembali cara hidup kita.
Mengubah gaya hidup kita dan menggunakan berbagai cara, seperti yoga dan relaksasi,
semampu kita," katanya.

0 comments:

Post a Comment

Sample Text

Social Profiles

Arsip Blog

Pengikut

Guest Counter

Powered by Blogger.

Ads 468x60px

Popular Posts

Blog Archive

About

Featured Posts Coolbthemes