Thursday, May 5, 2011

Pengaruh, Prospek dan Kendala BMT di Indonesia


1.     DampakPerkembangan dan Pertumbuhan BMT bagi perekonomian Indonesia
Pembiayaan kepada pengusaha mikro selama ini selalu terkendalapermasalahan outstanding pembiayaan yang kecil yang karena itu biayaoperasional pembiayaan menjadi tinggi membuat pihak perbankan enggan memberikanpembiayaan. Kendala lainnya persyaratan perbankan, bankable atau yang secarateknis mengharuskan adanya jaminan liquid dll yang tidak dimiliki oleh sectorUMK. Adanya keinginan
yang kuat untuk mengatasi kendala-kendala diatas itulahyang menginspirasi kehadiran BMT.
Bila dibandingkan dengan kekuatan lembaga keuangan mikro lain dalamhal besaran pembiayaan atau kredit, kekuatan BMT memang belum seberapa, daritotal pembiayaan yang disalurkan kepda UMK.
Namun jika ditinjau dari segi jumlah penerima manfaat, maka kitadapat melihat jumlah yang dilayani oleh BMT jauh lebih banyak, dan yang lebihmenarik lagi jumlah pembiayaan tiap unit usahapun lebih kecil, sehinggadapatlah disimpulkan bahwa pembiayaan pada BMT lebih mampu untuk menyentuhpengusaha mikro sebagai unit usaha terkecil, akan tetapi memiliki jumlah unitusaha paling besar di Indonesia.


2.     Prospek Strategidan Kendala Baitul Maal wat Tamwil (BMT)
         Koperasi syariah atauakrab dikenal dengan sebutan Baitulmal wattamwil (BMT) mengalami perkembangancukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, sebuah lembaga inkubasibisnis BMT mengestimasi saat ini terdapat sebanyak 3.200 BMT dengan nilai asetmencapai Rp 3,2 triliun. Bisnis tersebut hingga akhir tahun ini diproyeksimencapai Rp 3,8 triliun. Meski demikian, Chief Secretary Organization (CSO) BMTCenter, Noor Azis, yakin bahwa BMT di Indonesia masih bisa terus dikembangkan.Syaratnya, adanya dukungan dan komitmen pemerintah dalam mendorong perkembanganbisnis lembaga keuangan non bunga tersebut. Salah satu bentuk dukungan ituadalah melahirkan berbagai regulasi yang melindungi binsis keuangan mikro.
         Searahdengan perubahan zaman, perubahan tata ekonomi dan perdagangan, konsep baitulmal yang sederhana itu pun berubah, tidak sebatas menerima dan menyalurkanharta tetapi juga mengelolanya secara lebih produktif untuk memberdayakanperekonomian masyarakat. Penerimaannya juga tidak terbatas pada zakat, infakdan shodaqoh, juga tidak mungkin lagi dari berbagai bentuk harta yang diperolehdari peperangan. Lagi pula peran pemberdayaan perekonomian tidak hanyadikerjakan oleh negara.
         Selainitu, dengan kehadiran BMT di harapkan mampu menjadi sarana dalam menyalurkan dana untuk usaha bisnis kecil dengan mudah dan bersih,karena didasarkan pada kemudahan dan bebas riba/bunga, memperbaiki/meningkatkantaraf hidup masyarakat bawah, Lembaga keuangan alternatif yang mudah diaksesoleh masyarakat bawah dan bebas riba/bunga,Lembaga untuk memberdayakan ekonomiummat,mengentaskan kemiskinan,meningkatkan produktivitas.

Jika kitamembicarakan bagaimana kita membuat strategi untuk menumbuh kembangkan BMT diIndonesia dengan melihat prospek BMT yang telah kita bahas pada pembahasandiatas, ternyata ada beberapa strategi untuk meningkatkan kinerja untukmeningkatkan prospek dari BMT tersebut antara lain:
o   Optimalisasi lembaga pemerintahan yang mengadakanpendanaan BMT secara melalui lembaga swasta seperti lembaga PT. Permodalan Nasional Madani terhadap BMT, akan tetapi itu dirasa kurang cukup kontributif untuk pengembanganBMT, karena belum ada penanganan khusus dari lembaga pemerintahan.
o  Optimalisasi linkage program untuk penambahan permodalan BMT, baik itu antaraBMT dan BPRS serta Bank Syariah, sehingga kemungkinan likuidasi BMT terjadiakan semakin mengecil.
o  Sedangkanproses pengembangan BMT dapat dilakukan dengan proses berikut:
o   Mengidentifikasi ulang kuantitasdan kualitas BMT dan UMK di Indonesia.
o   Koordinasi dengan Pusat InkubasiBisnis Usaha Kecil(PINBUK) dalam pengadaan pelatihan bagi para pengelola BMT agar manajemennyabisa berkembangan.
o  Sosialisasiakan eksistensi BMT kepada masyarakat melalui media massa, sehingga masyarakatakan lebih cepat mengetahui adanya BMT dan keunggulannya
3.     Kendala-kendala yang dihadapi oleh BMT
Dalamperkembangan BMT tentunya tidak lepas dari berbagai kendala. Adapunkendala-kendala tersebut diantaranya:
1. Akumulasi kebutuhan dana masyarakat belum bisa dipenuhi BMT.
2. Adanya rentenir yang memberikan dana yang memadai dan pelayananyang baik dibanding BMT.
3. Nasabah bermasalah.
4. Persaingan tidak Islami antar BMT.
5. pengarahan pengelola pada orientasi bisnis terlalu dominantsehingga mengikis sedikit rasa idealis.
6. Ketimpangan fungsi utama BMT, antara baitul mal denganbaitutamwil.
7. SDM kurang.
               8.Evaluasi Bersama BMT.

0 comments:

Post a Comment

Sample Text

Social Profiles

Arsip Blog

Pengikut

Guest Counter

Powered by Blogger.

Ads 468x60px

Popular Posts

Blog Archive

About

Featured Posts Coolbthemes