Monday, May 9, 2011

PENGERTIAN KRISIS EKONOMI GLOBAL


          Krisis ekonomi Globalmerupakan peristiwa di mana seluruh sektor ekonomi pasar dunia mengalamikeruntuhan dan mempengaruhi sektor lainnya di seluruh dunia. Ini dapat kitalihat bahwa negara adidaya yang memegang kendali ekonomi pasar dunia yangmengalami keruntuhan besar dari sektor ekonominya. Bencana pasar keuanganakibat rontoknya perusahaan keuangan dan bank-bank besar di Negeri Paman Samsatu per satu, tinggal menunggu waktu saja. BangkrutnyaLehman Brothers langsung mengguncang bursa saham di
seluruh dunia. Bursa sahamdi kawasan Asia seperti di Jepang, Hongkong, China, Asutralia, Singapura,India, Taiwan dan Korea Selatan, mengalami penurunan drastis 7 sd 10 persen.Termasuk bursa saham di kawasan Timur Tengah, Rusia, Eropa, Amerika Selatan danAmerika Utara. Tak terkecuali di AS sendiri, Parainvestor di Bursa Wall Streetmengalami kerugian besar.

 AKIBAT TERJADINYA KRISIS EKONOMIGLOBAL
1.     AKIBAT KRISIS EKONOMI GLOBAL BAGI LUAR NEGERI
         Pada tahun 1907 krisisperbankan Internasional dimulai di New York, setelah beberapa decade sebelumnya yakni mulaitahun 1860-1921 terjadi peningkatan hebat jumlah bank di Amerika s/d 19 kalilipat. Selanjutnya, tahun 1920 terjadi depresi ekonomi di Jepang. Kemudian padatahun 1922 – 1923 German mengalami krisis dengan hyper inflasi yang tinggi.Karena takut mata uang menurun nilainya, gaji dibayar sampai dua kali dalamsehari. Selanjutnya, pada tahun 1927 krisis keuangan melanda Jepang (37 Banktutup); akibat krisis yang terjadi pada bank-bank Taiwan
Pada tahun 1929 – 30 The Great Crash (di pasar modal NY) & Great Depression(Kegagalan Perbankan); di US, hingga net national product-nya terbangkas lebihdari setengahnya. Selanjutnya, pada tahun 1931 Austria mengalami krisis perbankan,akibatnya kejatuhan perbankan di German, yang kemudian mengakibatkanberfluktuasinya mata uang internasional. Hal ini membuat UK meninggalkanstandard emas. Kemudian1944 – 66 Prancis mengalami hyper inflasi akibat darikebijakan yang mulai meliberalkan perekonomiannya. Berikutnya, pada tahun 1944– 46 Hungaria mengalami hyper inflasi dan krisis moneter. Ini merupakan krisisterburuk eropa. Note issues Hungaria meningkat dari 12000 million (11 digits)hingga 27 digits.
Pada tahun 1945 – 48 Jerman mengalami hyper inflasi akibat perang dunia kedua..Selanjutnya tahun 1945 – 55 Krisis Perbankan di Nigeria Akibat pertumbuhan bankyang tidak teregulasi dengan baik pada tahun 1945. Pada saat yang sama,Perancis mengalami hyperinflasi sejak tahun 1944 sampai 1966. Pada tahun(1950-1972) ekonomi dunia terasa lebih stabil sementara, karena pada periodeini tidak terjadi krisis untuk masa tertentu. Hal ini disebabkan karena BrettonWoods Agreements, yang mengeluarkan regulasi di sektor moneter relatif lebihketat (Fixed Exchange Rate Regime). Disamping itu IMF memainkan perannya dalammengatasi anomali-anomali keuangan di dunia. Jadi regulasi khususnya diperbankan dan umumnya di sektor keuangan, serta penerapan rezim nilai tukaryang stabil membuat sektor keuangan dunia (untuk sementara) "tenang".
Namun ketika tahun 1971 Kesepakatan Breton Woods runtuh (collapsed). Padahakikatnya perjanjian ini runtuh akibat sistem dengan mekanisme bunganya takdapat dibendung untuk tetap mempertahankan rezim nilai tukar yang fixedexchange rate. Selanjutnya pada tahun 1971-73 terjadi kesepakatan Smithsonian(di mana saat itu nilai 1 Ons emas = 38 USD). Pada fase ini dicoba untukmenenangkan kembali sektor keuangan dengan perjanjian baru. Namun hanyabertahan 2-3 tahun saja.
Pada tahun 1973 Amerika meninggalkan standar emas. Akibat hukum "uangburuk (foreign exchange) menggantikan uang bagus (dollar yang di-back-up denganemas)-(Gresham Law)". Pada tahun 1973 dan sesudahnya mengglobalnyaaktifitas spekulasi sebagai dinamika baru di pasar moneter konvensional akibatpenerapan floating exchange rate sistem. Periode Spekulasi; di pasar modal,uang, obligasi dan derivative. Maka tak aneh jika pada tahun 1973 – 1874 krisisperbankan kedua di Inggris; akibat Bank of England meningkatkan kompetisi padasupply of credit.
         Pada tahun 1974 Krisispada Eurodollar Market; akibat west German Bankhaus ID Herstatt gagalmengantisipasi international crisis. Selanjutnya tahun 1978-80 Deep recessiondi negara-negara industri akibat boikot minyak oleh OPEC, yang kemudian membuatmelambung tingginya interest rate negara-negara industri.
Selanjutnya sejarah mencatat bahwa pada tahun 1980 krisis dunia ketiga;banyaknya hutang dari negara dunia ketiga disebabkan oleh oil booming pada th1974, tapi ketika negara maju meningkatkan interest rate untuk menekan inflasi,hutang negara ketiga meningkat melebihi kemampuan bayarnya. Pada tahun 1980itulah terjadi krisis hutang di Polandia; akibat terpengaruh dampak negatifdari krisis hutang dunia ketiga. Banyak bank di eropa barat yang menarikdananya dari bank di eropa timur.
Pada saat yang hampir bersamaan yakni di tahun 1982 terjadi krisis hutang di Mexico; disebabkan outflow kapital yang massiveke US, kemudiandi-treatments dengan hutang dari US, IMF, BIS. Krisis ini jugamenarik Argentina, Brazil dan Venezuela untuk masuk dalamlingkaran krisis.
         Perkembanganberikutnya, pada tahun 1987 The Great Crash (Stock Exchange), 16 Oct 1987 dipasar modal US & UK.Mengakibatkan otoritas moneter dunia meningkatkan money supply. Selanjutnyapada tahun 1994 terjadi krisis keuangan di Mexico; kembali akibat kebijakanfinansial yang tidak tepat. Pada tahun 1997-2002 krisis keuangan melanda AsiaTenggara; krisis yang dimulai di Thailand, Malaysia kemudian Indonesia, akibat kebijakan hutangyang tidak transparan. Krisis Keuangan di Korea; memiliki sebab yang samadengan Asteng.
         Kemudian, pada tahun1998 terjadi krisis keuangan di Rusia; dengan jatuhnya nilai Rubel Rusia(akibat spekulasi) Selanjutnya krisis keuangan melanda Brazil di tahun1998. pad saat yang hamper bersamaan krisis keuangan melanda Argentina ditahun 1999. Terakhir, pada tahun 2007-hingga saat ini, krisis keuangan melandaAmerika Serikat. Dari data dan fakta historis tersebut terlihat bahwa duniatidak pernah sepi dari krisis yang sangat membayakan kehidupan ekonomi umatmanusia di muka bumi ini.

2.     AKIBAT KRISIS EKONOMI GLOBAL BAGI DALAM NEGERI
Resesi ekonomi yang kini melanda AS, juga gejolak keuangan dibeberapa belahan dunia, tak boleh dipandang remeh. Pemerintah harus waspada danantisipatif, karena resesi ekonomi AS kemungkinan semakin parah sehingga bisaberdampak hebat terhadap kehidupan ekonomi di dalam negeri. Di sisi lain,sektor keuangan di beberapa belahan dunia yang lain kini juga bergejolak danpotensial berimbas ke mana-mana, termasuk ke Indonesia.
Eropa Timur dan Amerika Latin sebenarnya pernah mengalami krisisekonomi dan keuangan. Namun, saat itu krisis tersebut lebih karena pengaruhpergolakan politik di masing-masing negara. Tapi kini krisis ekonomi di keduakawasan amat potensial karena bubble di sektor keuangan sudah amat berlebihan.Artinya, bubble tersebut hampir pasti segera pecah. Celakanya, kalaunegara-negara berkembang yang terkena krisis ekonomi, lembaga-lembaga keuanganinternasional cenderung lepas tangan. Akibatnya, krisis yang terjadi bisasangat parah dan potensial mengimbas ke wilayah lain.
Warung-warung di pelosok Jakartakini bertumbangan ke jurang kebangkrutan. Itu sebagai bukti bahwa rakyatkebanyakan sudah tak berbelanja lagi. Sementara lapisan atas justru berbelanjakeperluan sehari-hari ke pasar-pasar modern milik pengusaha besar. Inimenyebabkan kefailitan raksasa bagi dunia bisnis.
Saat ini dampak resesiekonomi global yang paling dirasakan adalah pada masyarakat menengah ke atas,terlebih mereka yang bermain saham, valuta asing dan investasi emas.
Daripantauan media di sejumlah pasar di tanah air, sejak BEJ melakukan suspend padaJum’at (10/10) kemarin, harga bahan-bahan pangan mulai merangkak naik. Jikasudah begini, masyarakat bawah yang paling merasakan dampaknya.
Walau beberapa kebutuhanpokok, seperti harga beras masih bertahan yakni untuk jenis IR 64 berkisar; Rp6.000/kg,beras kuku balam super; Rp7.000/ kg, minyak goreng; Rp.8000/kg dan gula pasirRp.6.000/kg relatif stabil. Demikian juga dengah harga ayam kampung yang tetapdi harga Rp40.000/kg dan telur bebek Rp1.300-Rp1.400 per butir. Namun, tak adajaminan harga-harga kebutuhan pokok ini tidak akan merangkak naik.
Sedangkan harga bahanpangan lainnya seperti daging lembu yang sempat bertengger di posisi Rp60.000-Rp65.000/kg, turun menjadi Rp.45.000/kg. Sedangkan harga-harga yangmulai naik, antara lain; ayam potong yang beberapa waktu lalu Rp22.000/kg, kinimenjadi Rp.25.000/kg. Telur ayam potong yang kemarin sempat Rp800-Rp850/butir,kini naik, Rp.2000/butir. Harga sayur mayur seperti cabai merah Rp20.000/kg,naik menjadi Rp. 30.000/kg. Adapun bawang merah Rp9.000 naik menjadiRp10.000/kg; tomat naik ke posisi Rp 6.000 per kg dari Rp.5000/kg.
Selain itu,kenaikan harga bahan bakudi sektor properti akibat pengaruh krisis ekonomi global, sangat mungkinterjadi. Seperti di kutip dari Antara.co.id, Wakil Ketua DPD Real EstateIndonesia (REI) Jawa Tengah, Adib Adjiputra, di Solo, beberapa waktu lalumengatakan, harga bahan baku yang diproduksi di dalam negeri maupun luarnegeri, berpotensi terpengaruh oleh krisis ekonomi ini.
Harga bahan baku seperti besi,keramik, semen dan sejumlah aksesori rumah lainnya yang berasal dari industrimanufaktur, kata dia, sangat rentan mengalami kenaikan.
Kenaikan bahan baku akibat dampak krisis ekonomi ini akan semakinmenyulitkan sektor properti, setelah sebelumnya juga diterpa kenaikan hargabahan bakuakibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Pada sektorproperti ini, tipe rumah kelas menengah ke atas yang akan paling besar terkenadampak terjadinya krisis ekonomi ini. Kenaikan tingkat suku bunga pasti akanmengikutinya. Sehingga harga cicilan rumah perbulannya akan naik. Sedangkanuntuk rumah kelas menengah ke bawah sedikit tidak berpengaruh karena sebagiansudah disubsidi pemerintah.
C.    SEPULUH CARA MENGATASIKRISIS EKONOMI GLOBAL OLEH PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
            Presiden menegaskan 10 langkah yang harus ditempuh semuapihak untuk menghadapi krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat (AS),sehingga tidak berdampak buruk terhadap pembangunan nasional.
 Pertama,Presiden mengajak semua pihak dalam menghadapi krisis global harus terusmemupuk rasa optimisme dan saling bekerjasama sehingga bisa tetap menjagarkepercayaan masyarakat.
Kedua, pertumbuhanekonomi sebesar enam persen harus terus dipertahankan antara lain dengan terusmencari peluang ekspor dan investasi serta mengembangkan perekonomian domestik.
Ketiga adalahoptimalisasi APBN 2009 untuk terus memacu pertumbuhan dengan tetapmemperhatikan `social safety net` dengan sejumlah hal yang harus diperhatikanyaitu infrastruktur, alokasi penanganan kemiskinan, ketersediaan listrik sertapangan dan BBM.
Untuk itu perlu dilakukan efisiensi penggunaan anggaran APBN maupun APBDkhususnya untuk peruntukan konsumtif.
Keempat, ajakan padakalangan dunia usaha untuk tetap mendorong sektor riil dapat bergerak. Bila itudapat dilakukan maka pajak dan penerimaan negara bisa terjaga dan juga tenagakerja dapat terjaga. Sementara Bank Indonesia dan perbankan nasionalharus membangun sistem agar kredit bisa mendorong sektor riil. Di samping itu,masih menurut Kepala Negara, pemerintah akan menjalankan kewajibannya untukmemberikan insentif dan kemudahan secara proporsional.
Kelima, semua pihak lebihkreatif menangkap peluang di masa krisis antara lain dengan mengembangkan pasardi negara-negara tetangga di kawasan Asia yangtidak secara langsung terkena pengaruh krisis keuangan AS.
Keenam, menggalakkankembali penggunaan produk dalam negeri sehingga pasar domestik akan bertambahkuat.
Ketujuh, perlunya penguatankerjasama lintas sektor antara pemerintah, Bank Indonesia, dunia perbankan sertasektor swasta.
Kedelapan, semua kalangandiharapkan untuk menghindari sikap ego-sentris dan memandang remeh masalah yangdihadapi.
Kesembilan, mengingattahun 2009 merupakan tahun politik dan tahun pemilu, kaitannya dengan upayamenghadapi krisis keuangan AS adalah memiliki pandangan politik yang nonpartisan, serta mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan golonganmaupun pribadi termasuk dalam kebijakan-kebijakan politik.
Kesepuluh, Presidenmeminta semua pihak melakukan komunikasi yang tepat dan baik pada masyarakat.Tak hanya pemerintah dan kalangan pengusaha, serta perbankan, Kepala Negarajuga memandang peran pers dalam hal ini sangat penting karena memiliki aksesinformasi pada masyarakat.
D.    TANGGAPAN MAHASISWATERHADAP KRISIS EKONOMI GLOBAL
         Sebagai insan kritisdan intelektual, kita harus menyadari dan mengakui dampak hebat dari krisisekonomi global ini. Karena ini bukan saja merupakan masalah negara saja, kitasebagai rakyat yang juga terkena akibat dari krisis ini. Sehingga menjadikewajiban kita untuk ambil bagian dalam mencari pemecahan persoalan dalampermasalahan ini.
         Dalam persoalansehari-hari kita sebagai rakyat melakukan sesuatu apa adanya. Dengan caramenghemat dan selektif dalam memilih kebutuhan pokok khususnya, adalah salahsatu cara kita menghadapi krisis ekonomi global. Saran bagi pemerintahan adalahuntuk lebih memperhatikan sektor usaha kecil yang sejujurnya hampir tidakterlirik oleh pemerintah yang terlalu memprioritaskan usaha raksasa(perusahaan) , BUMN, dan jasa umum. Padahal sektor usaha kecil adalah salahsatu sumber mata pencaharian rakyat yang harusnya dibesarkan. Usaha kecildimungkinkan untuk menarik banyak investor untuk menanamkan modalnya, sehinggarakyat menjadi mandiri dan pemerintah menjadi lebih diringankan untukpermasalahan pemberdayaan ekonomi rakyat. Untuk selanjutnya pemerintah tinggalmenjalankan program kerja untuk mengatasi krisis global tersebut sehinggarakyat dan pemerintah menjadi partner dalam menanggulangi permasalahan ini.


0 comments:

Post a Comment

Sample Text

Social Profiles

Arsip Blog

Pengikut

Guest Counter

Powered by Blogger.

Ads 468x60px

Popular Posts

Blog Archive

About

Featured Posts Coolbthemes