Wednesday, October 5, 2011

MAKALAH SEJARAH


BAB I

PENDAHULUAN



Perubahan dunia begitu cepat. Seluruh sendi kehidupan takluput dari perubahan dan pengaruh global. Seorang ahli, Peter Senge (1994)menyatakan bahwa ke depan terjadi perubahan dari kompleksitas detail menjadi kompleksitas dinamis yang membuat interpolasi menjadi sulit.Perubahan-perubahan terjadi sangat mendadak dan tidak menentu.
Walau pascaperang dingin belum nampak bangunan politikdan ekonomi yang jelas, serta pengaruh Amerika Serikat (USA) diindikasikanmulai luntur, akan tetapi pengaruh USA masih menggejala di beberapa belahandunia. Di pihak lain, terlihat adanya kecenderungan munculnya kekuatan baru dikawasan Eropa dan Asia. Kawasan Asia Selatan, Asia Timur
, Amerika Latin, dan UniEropa telah memainkan peranan politik dan ekonomi yang sangat penting.
Dalam isu lingkungan, dunia telah berubah dahsyat.Laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyebutkanbahwa negara-negara berkembang akan terkena dampak buruk perubahan iklim karenaketerbatasan sumber daya yang ada dalam melakukan adaptasi. Sekitar 130 jutaorang di kawasan Asia diperkirakan akan mengalami kekurangan air dan kekeringantahun 2050. Peristiwa yang sama akan menimpa sekitar 1,8 miliar penduduk Afrikapada tahun 2080. 
Perubahan iklim telah melanda dunia dan sesungguhnyatidak satu pun negara yang luput dari dampaknya. Negara besar seperti USA,Jepang, Australia, dan China adalah penyumbang besar efek rumah kaca yangmenyebabkan pemanasan global, mungkin sudah siap mengatasi dampaknya. Sementara kawasan yang paling tidak siap menghadapi dampak tersebutadalah Asia-Afrika. Negara-negara Asia-Afrika yang kebanyakan tergolong negaraberkembang tidak siap dengan perubahan tersebut dikarenakan oleh keterbatasandana, teknologi, dan sumber daya manusia.  Pemanasan global disinyalirsebagai gagalnya model pembangunan negara-negara di dunia saat ini. Hampirsemua negara terkonsentrasi pada pembangunan ekonomi dan di sisi lainmeninggalkan paradigma pembangunan yang berorientasi pada keselamatanrakyatnya. Demikian halnya yang terjadi di negara kita, Indonesia.

BAB II

LATAR BELAKANG MASALAH DANPERMASALAHAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Tantangan Indonesia
Indonesia yang merupakan bagian dari Asia, siap atautidak, akan menerima dampak dari isu perubahan tersebut di atas. Beban negeriini memang terlampau besar, mulai dihadapkan pada kenyataan tidak menentunyastruktur politik internasional, tata ekonomi dunia, dampak perubahan iklim yangkian menakutkan, serta isu-isu dalam negeri yang tak kalah beratnya. Kemiskinan,pengangguran, bencana alam, serta pertahanan negara (fisik dan non-fisik) yangsemakin rapuh merupakan bagian kecil dari ancaman yang menghadang negeri ini.Belum lagi beban ekonomi, terutama utang luar negeri dan utang domestik yangkian membumbung tinggi.

B. PERMASALAHAN


Lalu bagaimana dengan posisi dan peranan kaum mudaIndonesia dalam menanggapi multi tantangan tersebut?



BAB III

PEMBAHASAN

Peranan Kaum Muda?

Kaum muda merupakan aset bangsa, agen perubahan sosial (agentsocial of change), dan pemegang kebijakan masa depan. Kaum muda Indonesiaditantang oleh kenyataan yang melanda negerinya sendiri. Kaum muda dituntutuntuk dapat melakukan aksi yang lebih nyata, yang tidak melulu gerakan parlemenjalanan.
Generasi Muda adalah pewaris, penerus cita-citaperjuangan bangsa dan penopang proses pembangunan nasional. Posisi generasimuda dalam masyarakat menempati mata rantai yang paling sentral dalam artianbahwa, pemuda berperan sebagai pelestari nilai budaya, kejuangan, pelopor danperintis pembaruan melalui karsa, karya dan dedikasi. Selain itu pemuda jugamempunyai peran dalam menggerakkan pembangunan sekaligus menjadi pelaku aktifdalam proses pembangunan nasional serta berperan dalam memperkokoh Persatuandan Kesatuan Bangsa (Murgiyanto, 2003).
Dalam menanggapi perubahan dunia, kaum muda sebagai calonpemegang tampuk kepemimpinan juga mesti memperhatikan pendapat Rossabeth MossKanter (1994) yang mengemukakan bahwa masa depan akan didominasi olehnilai-nilai dan pemikiran kosmopolitan,dan karenanya setiap pelakunya, termasuk pelaku bisnis dan politik dituntutmemiliki 4 C, yaitu concept, competence, connection, danconfidence.
Konsep dalam upayanyamelakukan sebuah perubahan yang harus difikirkan pertama kali adalah sebuahperencanaan matang tentang grand design perubahan itu.
Kaum muda dituntut untuk menyiapkan dirinya dengansegenap kemampuan / kompetensi. Kemampuan konsep yang dicerminkan olehintelektualitas dan kemampuan riset, kompetensi di berbagai bidang (lifeskills and technical skills), kemampuan membangun jejaring (nasional daninternasional), serta kepercayaan diri untuk memimpin perubahan. 
Kaum muda juga harus mampu berperan menjadi inspirator,inisiator, motivator dan organisator menuju perubahan. Mengutip Elwin Tobing(2004), sedikitnya terdapat beberapa tanggung jawab yang harus diemban olehsiapapun yang mengklaim dirinya akan menjadi pemimpin nasional.
Pertama, meneruskan komitmen terhadap perjuangan moral. 
Kedua, melanjutkan dan meningkatkan kualitas reformasi, karenareformasi sudah mulai mengalami pergerseran.
Ketiga, mewujudkan kegemilangan masa depan atas masa lalu. Masalalu bangsa ini ditandai dengan mismanagement sumberdaya alam danmanusia. 
Keempat, mewujudkan apa yang menjadi tuntutan rakyat. Selama beberapa dekade, rakyat telah menyaksikan banyak individu yang melakukanpenyimpangan baik di bidang ekonomi, politik dan hukum.

Selain tanggung jawab di atas, kaum muda juga harus mampumenyiapkan dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Terdapat beberapakemampuan yang harus dimiliki kaum muda dalam rangka menjawab tantangan global.

Pertama, kemampuan meneliti (riset).
Penelitian bermula dari adanya masalah. Kaum mudaIndonesia tentu sangat menyadari bahwa masalah negeri ini demikian kompleks danseperti benang kusut. Oleh karenanya kaum muda ditantang untuk mengurai danmemecahkan masalah-masalah sesuai dengan disiplin ilmu dan kemampuan yangdimilikinya. Riset akan membuahkan imajinasi, lalu bergerak menjadi kreasi.Selanjutnya kreasi akan mendorong produksi, lalu melahirkan industri, dan padapada akhirnya gebrakan industri akan menciptakan generasi yang mandiri. Dengandemikian, jika generasi muda Indonesia memimpikan kemandirian, maka gerakanriset merupakan sebuah keniscayaan. 

Kedua, kemampuan advokasi.
Semua menyadari bahwa kondisi masyarakat saat ini sungguhmemprihatinkan. Kemiskinan, penganguran, serta merebaknya patologi sosialmasyarakat merupakan fakta keseharian kita. Gerakan pemberdayaan bergayakonvensional nampaknya sulit untuk dijadikan penawar. Kaum muda semestinyamemahami tentang gerakan advokasi-pemberdayaan yang komprehensif. Harus diakuibahwa potret kaum muda yang terlihat saat ini baru mampu melakukan advokasiparsial. Gerakan pemberdayaan yang dilakukan pun tidak dibangun di ataskemandirian kaum muda itu sendiri. Kemampuan advokasi perlu dibangun,dipahami dan dilakukan, serta mencari terobosan gerakan baru dalam upayamenjawab tantangan dan perubahan.

Ketiga, kemampuan memproduksi.
Pengertian memproduksi tidak lantas identik dengankegiatan produksi secara besar-besaran, akan tetapi dalam skala sekecil apapun.Kaum muda dituntut untuk mengembangkan kreasi-kreasi alternatif yang dapatmendorong produksi, bukan lagi budaya fotocopy.

Keempat, kemampuan publikasi.
Jika kegiatan riset telah menjadi budaya, advokasimenjadi menu sehari-hari, dan produksi menjadi aksi, maka kemampuan berikutnyaadalah kemampuan mengkomunikasikan gerakan kemandirian tersebut melaluipublikasi massa. Banyak media yang dapat dipergunakan. Media cetak, elektronik,dan media lain yang dibuat sendiri pun bisa dijadikan sebagai alatpublikasi. 

BAB IV

KESIMPULAN DAN PENUTUP


Kaum muda memiliki peranan yang signifikan dalam prosespembangunan. Ia merupakan penggerak arah dan kebijakan pembangunan serta menentukanmasa depan bangsa. Kaum muda harus berani mengambil peran dalam berbagaibidang, terutama kerja-kerja intelektual sehingga menjadi fundamen yang kokohdalam proses pembangunan ke depan.
Gerakan penelitian (research movement), gerakankeilmuan (intellectual movement), dan gerakan mencipta (creationmovement) menuju arah kemandirian bangsa harus selalu dikumandangkansehingga akan bergerak menjadi karakter kaum muda Indonesia. 

0 comments:

Post a Comment

Sample Text

Social Profiles

Arsip Blog

Pengikut

Guest Counter

Powered by Blogger.

Ads 468x60px

Popular Posts

Blog Archive

About

Featured Posts Coolbthemes