Monday, October 17, 2011

UNSUR INTRINSIK DAN UNSUR EKSTRINSIK SASTRA


Karya sastra disusun oleh dua unsur yang menyusunnya. Dua unsur yangdimaksud iaslah unsur intrinsic dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsic ialah unsuryang menyusun sebuah karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur suatukarya sastra, seperti : tema tokoh dan penokohan, alur dan pengeluaran, lataedan pelataran, dan pusat pengisahan. Sedangkan unsur ekstinsik ialah unsur yangmenyusun sebuah karya sastra dari luasnya menyangkut aspeksosiologi, psikologi,dan lain-lain.

5.1      UnsurIntrinsik
a.       Temadan amanat
Tema ialah persoalan yang menduduki tempat utama dalamkarya sastra. Tema mayor ialah tema yang sangat menonjol dan menjadi persoalan.Tema minor ialah tema yang tidak menonjol.
Amanat ialah pemecahan yang diberikan oleh pengarangbagi persoalan di dalam karya sastra. Amanat biasa disebut makna. Makna dibedakanmenjassdi makna niatan dan makna muatan. Makna niatan ialah maknayang diniatkanoleh pengarang bagi jkarya sastra yang ditulisnya. Makna muatan ialah maknayang termuat dalam karya sastra tersebut.



b.      Tokohdan penokohan
Tokoh ialah pelaku dalam karya sastra. Dalam karyasestra biasanya ada beberapa tokoh, namun biasnya hanya ada satu tokoh utama.Tokoh utama ialah tokoh yang sangat penting dalam mengambil peranan dalam karyasastra. Dua jenis tokoh adalah tokoh datar (flash character) dan tokohbulat (roundcharacter).
Tokoh datar ialah tokoh yang hanya menunjukka satusegi, misalnya baik saja atau buruk saja. Sejak awal sampaiu akhir cerita tokohyang jahat akan tetap jahat. Tokoh bulat adalah tokoh yang menunjukkan berbagaisegi baik buruknya, kelebihan dan kelemahannya. Jadi ada perkembangan yangterjadi pada tokoh ini. Dari segi kejiwaan dikenal ada tokoh introvert danekstrovent. Tokoh introvert ialah pribadi tokoh tersebut yang ditentukan olehketidaksadarannya. Tokoh ekstrovert ialag pribadi tokoh tersebut yangditentukan oleh kesadarannya. Dalam karya sastra dikenal pula tokoh protagonistdan antagonis. Protagonisialah tokoh yang disukai pembaca atau penikmat sastrakarena sifat-sifatnya. Antagonis ialah tokoh yang disukai pembaca atau penikmatsastra karena sifat-difatnya.
Penokohan atau perwatakan ialah teknik atau cara-caramenampilkan tokoh. Adabeberapa cara menampilkan tokoh. Cara analitik, ialah cara cara penampilantokoh secara langsung malalui uraian pengarang. Jadi pengarang menguraikan cirri-ciritokoh tersebut secara langsung. Cara dramatic, ialah cara mnampilkan tokoh tidaksecara langsung tetapi melalui gambaran ucapan, perbuatan, dan komentar ataupenilaian pelaku atau tokoh dalam suatu ceita. Dialog ialah cakapan antaraseorang tokoh dengan banyak tokoh. Dualog ialah cakapan antara dua tokoh saja.Monolog ialah cakapan batin terhadap kejadian lampau dan yang sedang terjadi.Solilokui ialah bentuk cakapan batin terhadap peristiwa yang akakn terjadi.
c.       Alurdan Pengaluran
Alur disebut juga plot, yaitu rangkaian peristiwa yangmemiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu bulat,dan utuh. Alur terdiri atas beberapa bagian:
1)      Awal,yaitu pengarang mulai memperkenalkan tokoh-tokohnya.
2)      Tikaian,yaitu terjadi konflik di antara tokoh-tokoh pelaku.
3)      Gawatanatau rumitan, yaitu konflik tokoh-tokoh semakin seru.
4)      Puncak,yaitu saat puncak konflik di antara tokoh-tokhnya.
5)      Leraian,yaitu saat peristiwa konflik semakin reda dan perkembangan alur mulaiterungkap.
6)      Akhir,yaitu seluruh peristiwa atau konflik telah terselesaikan.
Pengeluaran, yaitu teknik atau cara-cara menampilkanalur. Menurut kualitasnya, pengeluaran dibedakan menjadi alur erat dan alurlonggar. Alur erat ialah alur yang tidak memungkinkan adanya pencabangan cerita.Alur longgar ialah alur yang memungkinkan adanya pencabangan cerita. Menurutkualitasnya, pengeluaran dibedakan menjadi alur tunggal dan alur ganda. Alurtunggal ialah alur yang hanya satu dalam karya sastra. Alur ganda ialah aluryang lebih dari satu dalam karya sastra. Dari segi urutan waktu, pengeluarandibedakan kedalam alur lurus dan tidak lurus. Alur lurus ialah alur yangmelukiskan peristiwa-peristiwa berurutan dari awal sampai akhir cerita. Alurtidak lurus ialah alur yang melukiskan tidak urut dari awal sampai akhircerita. Alur tidak lurus bias menggunakan gerak balit (backtracking), sorotbalik (fashback), atau campuran keduanya.
d.      Latardan Pelataran
Latar disebut juga setting, yaitu tempat atau waktuterjadinya peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sebuah karya sastra. Lataratau setting dibedakan menjadi atar material dan social. Latar material ialahlukisan latar belakang alam atau lingkungan di mana tokoh tersebut berada.Latar sosial, ialah lukjisan tatakrama tingkah laku, adapt, dan pandanganhidup. Sedangkan pelataran ialah teknik atau cara-cara menampilkan latar.
e.       PusatPengisahan
Pusat pengisahan ialah dari mana suatu ceritadikisahkan oleh pencerita. Pencerita di sini adalah pribadi yang diciptakanpengarang untuk menyampikan cerita. Paling tidak ada dua pusat pengisahan yaitupencerita sebagai orang pertama dan pencerita sebagai orang ketiga. Sebagaiorang pertama, pencerita duduk dan terlibat dalam cerita tersebut, biasanyasebagai aku dalam tokoh cerita. Sebagai orang ketiga , pencerita tidak terlibatdalam cerita tersebut tetapi ia duduk sebagai seorang pengamat atau dalang yangserba tahu.

f.       Karakter
Tokoh dalam cerita. Karakter dapat berupa manusia,tumbuhan maupun benda. Karakter dapat dibagi menjadi:
1.      Karakterutama: tokoh yang membawakan tema dan memegang banyak peranan dalam cerita.
2.      Karakterpembantu: tokoh yang mendamping karakter utama.
3.      Protagonis:karakter/tokoh yang mengangkat tema.
4.      Antagonis:karakter/tokoh yang memberi konflik pada tema dan biasanya berlawanan dengankarakter protagonis.m(ingat, tokoh antagonis belum tentu jahat)
5.      Karakterstatis (flat/ static character): karakter yang tidak mengalami perubahankepibadian atau cara pandang dari awal samp[ai akhir cerita.
6.      Karakterdinamis (Round/dynamic character): kasrakter yang mengalami perubahankepribadian dan cara pandang . karakter ini biasanya dibuat semirip mungkindengan manusia sesungguhnya, terdiri atas sifat dan kepribadian yang kompleks.
Catatan: karakter pembantu biasanya aadalah karakerstatis karena tidak digambarkan secara detail oeh penulis sehingga peruybahankepibadian dan cara pandangnya tidak pernah terlihat secara jelas.


g.      Karakterisasi
Cara penulis menggamnarkan karakter. Ada banyak cara untuk menggali penggambarankarakter, secara garis besar karakterisasi ditinjau melalui dua cara yaitusecara naratif dan dramatic. Tekniknaratif berarti karakterisasi dari tokohdituliskan langsung oleh penulis atau narrator. Teknik daramatik dipakai ketikakarakterisasi torkoh terlihat dari antara lain: penampilan fisik karakter, caraberpakaian, kata-kata yang diucapkan, dialognya dengan karakter lain, pendapatkerakter lain, dll.
h.      Konflik
Konfklik adalah pergumulan yang dialami olh karakterdalam serita dan. Konflik ini merupakan inti dari sebuah karya sastra yang padaakhirnya memberntuk plot. Adaempat macam konflik, yang dibagi dalam dua garis besar:
Konflik internal
Individu-diri sendiri: konflik ini tidak melibatkan orang lain,konflik ini ditandai dengan gejolak yang timbul dalam diri sendiri mengenaibeberapa hal seperti nilai-nilai. Kekuatan karakter akan terlihat dalamusahanya menghadapi gejolak tersebut.
Konflik eksternal
Individu-individu:  onflikyang dialami dedeorang dengan orang lain.
Individu-alam: konflik yang dialami individu dengan alam. Konflikini menggambarkan perjuangan individu dalam usahanya untuk mempertahankan diridalam kebesaran alam.
Individu­-Lingkungan/masyarakat: konflik yang dialamiindividu dengan masyarakat atau lingkungan hidupnya.
i.       Symbol
Symbol digunakan untuk mewakili sesuatu yang abstrak.Contoh: burung gagak (kematian).
j.       Sudut Pandang
Sudut pandang yang dipilih penulus untuk menyampaikan ceritanya.
1.      Orangpertama: penulis berlaku sebagai karakter utama cerita, iini diutandai denganpenggunaan kata “aku”. Penggunaan teknik ini menyebabkan pembaca tidakmengetahui segala ha yang tidak diungkapkan oleh sang narrator. Keuntungan dariteknik ini dalah pembaca merasa menjadi bagian dari cerita.
2.      Orangkedua: teknik yang banyak menggunakan kata ‘kamu’ atau ‘anda’. Teknik inijarang sipakai karena memaksa pembaca untuk mampu berperan serta dalam cerita.
3.      Orangketiga: cerita dikisahkan mnggunakan kata ganti orang ketiga, seperti:merekadan dia.

k.      TeknikPenggunaan Bahasa
Dalam menuangkan idenya, penulis biasa memilihkata-kata yang dipakainya sedemikian rupa sehingga segala pesannya sampaikepada pemabaca. Selain itu, teknik penggunaan bahasa yang baik juga membuattuisan menjadi indah dan mudah dikenang. Teknik berbahasa ini misalnyamenggunakan majas, idiom, dan peribahasa.

5.2      UnsurEkstrinsik
Unsur ekstrinsik sebuah karya sasta dari luarnya menyangkut aspeksosiologi, psikologi, dan lain-lain. Tidak ada sebuah karya sastra yang tumbuhotonom, tetapi selalu pastibewrhubungan secara ekstrinsik dengan luar sastra,dengan sejumlah faktor kemasyarakatan seperti tradisi sastra, kebudayaanllingkungan, pembaca sastra, serta kejiwaan mereka. Dengan demikian, dapatdinyatakan bahwa unsur ekstrinsik ialah unsur yang membentuk karya sastra dariluar sastra itu sendiri. Untuk melakukan pendekatan terhadap unsur ekstrinsik ,diperlukan bantuan ilmu-ilmu kerabat seperti sosiologi, psikologi,filsafat, danlain-lain.
Menurut Tuhusetya (2007), sebuah karya sastra yang baik mustahil dapatmenghindarkan dari dimensi kemanusiaan. Kejadia-kejadian yang terjadi dalammasyarakat pada umumnyadijadikan seumbner ilham, bagi para sastrawan untukmembuat suatu karya sastra.
Seorang sastrawan mamiliki penalaran tinggi, mata batin yang tajam, danmemiliki daya intuitif yang peka. Kelebihan-kelebihan itu jarang sekaliditemukan pada orang awam. Dalam hal ini, karya sastra yang lahir pun akandiwarnai oleh latar belakang sosiokultural yang melingkupi kehidupansastrawannya.
Suatu keabsahan jika dalam karya sastra terdapat unsur-unsur ekstrinsikyang turut mewarnai karya sastra. Unsur-unsur ekstrinsik yang dimaksud sepertifilsafat, psikologi, religi gagasan, pendapat, sikap, keyakinan, dan visi laindari pengarang dalam memandang dunia. Karena unsur-unsur ekstrinsik itulayhyang menyebabkan karya sastra tidak mung terhindar dari amanat, tendensi, unsurmendidik, dan fatwa tentang makna kearifan hidup yang ingin disampaikan kepadapembaca.

0 comments:

Post a Comment

Sample Text

Social Profiles

Arsip Blog

Pengikut

Guest Counter

Powered by Blogger.

Ads 468x60px

Popular Posts

Blog Archive

About

Featured Posts Coolbthemes