Wednesday, October 5, 2011

SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI EKONOMI



A.    PerkembanganAwal Teori Ekonomi
Teoriekonomi merupakan suatu pemikiran kapitalisme yang terlebih dahulu yang harusdilacak melalui sejarah perkembangan pemikiran ekonomi dari era Yunanikuno sampai era sekarang. Aristoteles adalah yang pertama kali memikirkantentang transaksi ekonomi dan membedakan diantaranya antara yang bersifat"natural" atau "unnatural".
Transaksinatural terkait dengan pemuasan kebutuhan dan pengumpulan kekayaan yangterbatasi jumlahnya oleh tujuan yang dikehendakinya. Transaksi un-naturalbertujuan pada pengumpulan kekayaan yang secara potensial tak terbatas. Diamenjelaskan bahwa kekayaan un-natural tak berbatas karena dia menjadi akhirdari dirinya sendiri ketimbang sebagai sarana menuju akhir yang lain yaitupemenuhan kebutuhan. Contoh dari transaksi ini disebutkan adalah perdaganganmoneter dan retail yang dia ejek sebagai "unnatural" dan bahkan tidakbermoral. Pandangannya ini kelak akan banyak dipuji oleh para penulis Kristendi Abad Pertengahan.

Aristotelesjuga membela kepemilikan pribadi yang menurutnya akan dapat memberi peluangseseorang untuk melakukan kebajikan dan memberikan derma dan cinta sesama yangmerupakan bagian dari “jalan emas” dan “kehidupan yang baik ala Aristoteles.
Chanakya(c. 350-275 BC) adalah tokoh berikutnya. Dia sering mendapat julukan sebagaiIndian Machiavelli. Dia adalah professor ilmu politik pada Takshashila Universitydari Indiakuno dan kemudian menjadi Prime Minister dari kerajaan Mauryan yang dipimpinoleh Chandragupta Maurya. Dia menulis karya yang berjudul Arthashastra (Ilmumendapatkan materi) yang dapat dianggap sebagai pendahulu dari Machiavelli'sThe Prince.
Banyakmasalah yang dibahas dalam karya itu masih relevan sampai sekarang, termasukdiskusi tentang bagaiamana konsep manajemen yang efisien dan solid, dan jugamasalah etika di bidang ekonomi. Chanakya juga berfokus pada isu kesejahteraanseperti redistribusi kekayaan pada kaum papa dan etika kolektif yang dapatmengikat kebersamaan masyarakat.
Tokohpemikir Islam juga memberikan sumbangsih pada pemahaman di bidang ekonomi. IbnKhaldun dari Tunis(1332–1406) menulis masalah teori ekonomi dan politik dalam karyanyaProlegomena, menunjukkan bagaimana kepadatan populasi adalah terkait denganpembagian tenaga kerja yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang sebaliknyamengakibatkan pada penambahan populasi dalam sebuah lingkaran. Dia jugamemperkenalkan konsep yang biasa disebut dengan Khaldun-Laffer Curve(keterkaitan antara tingkat pajak dan pendapatan pajak dalam kurva berbentukhuruf U).
Perintispemikiran barat di bidang ekonomi terkait dengan debat scholastic theologicalselama Middle Ages. Masalah yang penting adalah tentang penentuan harga barang.Penganut Katolik dan Protestan terlibat dalam perdebatan tentang apa itu yangdisebut “harga yang adil” di dalam ekonomi pasar. Kaum skolastik Spanyol diabad 16 mengatakan bahwa harga yang adil tak lain adalah harga pasar umum danmereka umumnya mendukung filsafat laissez faire.

B.     Era Reformasi Ekonomi
Selanjutnyapada era Reformation pada 16th century, ide tentang perdagangan bebas munculyang kemudian diadopsi secara hukum oleh Hugo de Groot atau Grotius. Kebijakanekonomi di Europe selama akhir Middle Ages danawal Renaissance adalah memberlakukan aktivitas ekonomi sebagai barang yangditarik pajak untuk para bangsawan dan gereja.
Pertukaranekonomi diatur dengan hukum feodal seperti hak untuk mengumpulkan pajak jalanbegitu juga pengaturan asosiasi pekerja (guild) dan pengaturan religious dalammasalah penyewaan. Kebijakan ekonomi seperti itu didesain untuk mendorongperdagangan pada wilayah tertentu. Karena pentingnya kedudukan sosial,aturan-aturan terkait kemewahan dijalankan, pengaturan pakaian dan perumahanmeliputi gayayang diperbolehkan, material yang digunakan dan frekuensi pembelian bagimasing-masing kelas yang berbeda.
NiccolòMachiavelli dalam karyanya The Prince adalah penulis pertama yang menyusunteori kebijakan ekonomi dalam bentuk nasihat. Dia melakukannya dengan menyatakanbahwa para bangsawan dan republik harus membatasi pengeluarannya, dan mencegahpenjarahan oleh kaum yang punya maupun oleh kaum kebanyakan. Dengan cara itumaka negara akan dilihat sebagai “murah hati” karena tidak menjadi beban beratbagi warganya. Selama masa Early Modern period, mercantilists hampir dapatmerumuskan suatu teori ekonomi tersendiri. Perbedaan ini tercermin darimunculnya negara bangsa di kawasan Eropa Barat yang menekankan pada balance ofpayments.

C.    Masa Perkembangan Kapitalis
Tahapini kerapkali disebut sebagai tahap paling awal dari perkembangan moderncapitalism yang berlangsung pada periode antara abad 16th dan 18th, kerapdisebut sebagai merchant capitalism dan mercantilism. Babakan ini terkaitdengan geographic discoveries oleh merchant overseas traders, terutama dari England dan Low Countries; European colonization of the Americas; danpertumbuhan yang cepat dari perdagangan luar negeri. Hal ini memunculkan kelasbourgeoisie dan menenggelamkan feudal system yang sebelumnya.
Mercantilismadalah sebuah sistem perdagangan untuk profit, meskipun produksi masihdikerjakan dengan non-capitalist production methods. Karl Polanyi berpendapatbahwa capitalism belum muncul sampai berdirinya free trade di Britain pada1830s.
Dibawah mercantilism, European merchants, diperkuat oleh sistem kontrol darinegara, subsidies, and monopolies, menghasilkan kebanyakan profits darijual-beli bermacam barang. Dibawah mercantilism, guilds adalah pengatur utamadari ekonomi. Dalam kalimat Francis Bacon, tujuan dari mercantilismadalah :
Theopening and well-balancing of trade; the cherishing of manufacturers; thebanishing of idleness; the repressing of waste and excess by sumptuary laws;the improvement and husbanding of the soil; the regulation of prices…

Diantaraberbagai mercantilist theory salah satunya adalah bullionism, doktrin yangmenekankan pada pentingnya akumulasi precious metals. Mercantilists berpendapatbahwa negara seharusnya mengekspor barang lebih banyak dibandingkan jumlah yangdiimport sehingga luar negeri akan membayar selisihnya dalam bentuk preciousmetals.
Mercantilistsjuga berpendapat bahwa bahan mentah yang tidak dapat ditambang dari dalamnegeri maka harus diimport, dan mempromosikan subsidi, seperti penjaminanmonopoli protective tariffs, untuk meningkatkan produksi dalam negeri darimanufactured goods.
Para perintis mercantilism menekankan pentingnya kekuatannegara dan penaklukan luar negeri sebagai kebijakan utama dari economic policy.Jika sebuah negara tidak mempunyai supply dari bahan mentahnnya maka merekaharus mendapatkan koloni darimana mereka dapat mengambil bahan mentah yangdibutuhkan.
Koloniberperan bukan hanya sebagai penyedia bahan mentah tapi juga sebagai pasar bagibarang jadi. Agar tidak terjadi suatu kompetisi maka koloni harus dicegah untukmelaksanakan produksi dan berdagang dengan pihak asing lainnya.
Selamathe Enlightenment, physiocrats Perancis adalah yang pertama kali memahamiekonomi berdiri sendiri. Salah satu tokoh yang terpenting adalah Francois Quesnay.Diagram ciptaannya yang terkenal, tableau economique, oleh kawan-kawannyadianggap sebagai salah satu temuan ekonomi terbesar setelah tulisan dan uang.Diagram zig-zag ini dipuji sebagai rintisan awal bagi pengembangan banyak tabeldalam ekonomi modern, ekonometrik, multiplier Keynes, analisis input-output,diagram aliran sirkular dan model keseimbangan umum Walras.
Tokohlain dalam periode ini adalah Richard Cantillon, Jaques Turgot, dan EtienneBonnot de Condillac. Richard Cantillon (1680-1734) oleh beberapa sejarawanekonomi dianggap sebagai bapak ekonomi yang sebenarnya. Bukunya Essay on theNaturof Commerce ini General (1755, terbit setelah dia wafat) menekankan padamekanisme otomatis dalam pasar yakni penawaran dan permintaan, peran vital darikewirausahaan, dan analisis inflasi moneter “pra-Austrian” yang canggih yaknitentang bagaimana inflasi bukan hanya menaikkan harga tetapi juga mengubah polapengeluaran.
JaquesTurgot (1727-81) adalah pendukung laissez faire, pernah menjadi menterikeuangan dalam pemerintahan Louis XVI dan membubarkan serikat kerja (guild),menghapus semua larangan perdagangan gandum dan mempertahankan anggaranberimbang. Dia terkenal dekat dengan raja meskipun akhirnya dipecat pada 1776.Karyanya Reflection on the Formation and Distribution of Wealth menunjukkanpemahaman yang mendalam tentang perekonomian. Sebagai seorang physiocrats,Turgot membela pertanian sebagai sektor paling produktif dalam ekonomi.Karyanya yang terang ini memberikan pemahaman yang baik tentang preferensiwaktu, kapital dan suku bunga, dan peran enterpreneur-kapitalis dalam ekonomikompetetitif.
EtienneBonnot de Condillac (1714-80) adalah orang yang membela Turgot di saat-saatsulit tahun 1775 ketika dia menghadapi kerusuhan pangan saat menjabat sebagaimenteri keuangan. Codillac juga merupakan seorang pendukung perdagangan bebas.Karyanya Commerce and Government (terbit sebulan sebelum The Wealth of Nation,1776) mencakup gagasan ekonomi yang sangat maju. Dia mengakui manufaktursebagai sektor produktif, perdagangan sebagai representasi nilai yang takseimbang dimana kedua belah pihak bisa mendapat keuntungan, dan mengakui bahwaharga ditentukan oelh nilai guna, bukan nilai kerja.
Tokohlainnya, Anders Chydenius (1729–1803) menulis buku The National Gain pada 1765yang menerangkan ide tentang kemerdekaan dalam perdagangan dan industri danmenyelidiki hubungan antara ekonomi dan masyarakat dan meletakkan dasarliberalism, sebelas tahun sebelum Adam Smith menulis hal yang sama namun lebihkomprehensif dalamThe Wealth of Nations. Menurut Chydenius, democracy,kesetaraan dan penghormatan pada hak asasi manusia adalah jalan satu-satunyauntuk kemajuan dan kebahagiaan bagi seluruh anggota masyarakat.

D.    Masa Perkembangan Ekonomi Modern
Mercantilismmulai menurun di Great Britain pada pertengahan 18th, ketika sekelompokeconomic theorists, dipimpin oleh Adam Smith, menantang dasar-dasarmercantilist doctrines yang berkeyakinan bahwa jumlah keseluruhan dari kekayaandunia ini adalah tetap sehingga suatu negara hanya dapat meningkatkankekayaannya dari pengeluaran negara lainnya. Meskipun begitu, di negara-negarayang baru berkembang seperti Prussia dan Russia, dengan pertumbuhanmanufacturing yang masih baru, mercantilism masih berlanjut sebagai paham utamameskipun negara-negara lain sudah beralih ke paham yang lebih baru.
Pemikiranekonomi modern biasanya dinyatakan dimulai dari terbitnya Adam Smith's TheWealth of Nations, pada 1776, walaupun pemikir lainnya yang lebih dulu jugamemberikan kontribusi yang tidak sedikit. Ide utama yang diajukan oleh Smithadalah kompetisi antara berbagai penyedia barang dan pembeli akan menghasilkankemungkinan terbaik dalam distribusi barang dan jasa karena hal itu akanmendorong setiap orang untuk melakukan spesialisasi dan peningkatan modalnyasehingga akan menghasilkan nilai lebih dengan tenaga kerja yang tetap.
Smith'sthesis berkeyakinan bahwa sebuah sistem besar akan mengatur dirinya sendiridengan menjalankan aktivits-aktivitas masing-masing bagiannya sendiri-sendiritanpa harus mendapatkan arahan tertentu. Hal ini yang biasa disebut sebagai"invisible hand" dan masih menjadi pusat gagasan dari ekonomi pasardan capitalism itu sendiri.
Smithadalah salah satu tokoh dalam era Classical Economics dengan kontributor utamaJohn Stuart Mill and David Ricardo. John Stuart Mill, pada awal hinggapertengahan abad 19th, berfokus pada "wealth" yang didefinisikannyasecara khusus dalam kaitannya dengan nilai tukar obyek atau yang sekarangdisebut dengan price.

E.     Masa Revolusi Industri
Pertengahanabad 18th menunjukkan peningkatan pada industrial capitalism, memberikemungkinan bagi akumulasi modal yang luas di bawah fase perdagangan daninvestasi pada mesin-mesin produksi. Industrial capitalism, yang dicatat olehMarx mulai dari pertigaan akhir abad 18th, menandai perkembangan dari thefactory system of manufacturing, dengan ciri utama complex division of labordan routinization of work tasks; dan akhirnya memantapkan dominasi global daricapitalist mode of production.
Hasildari proses tersebut adalah Industrial Revolution, dimana industrialistmenggantikan posisi penting dari merchant dalam capitalist system danmengakibatkan penurunan traditional handicraft skills dari artisans, guilds,dan journeymen. Juga selam masa ini, capitalism menandai perubahan hubunganantara British landowning gentry dan peasants, meningkatkan produksi dari cashcrops untuk pasar lebih daripada yang digunakan untuk feudal manor. Surplus inidihasilkan dengan peningkatan commercial agriculture sehingga mendorong peningkatanmechanization of agriculture.
Peningkatanindustrial capitalism juga terkait dengan penurunan mercantilism. Pertengahanhingga akhir abad sembilan belas Britain dianggap sebagai contohklasik dari laissez-faire capitalism. Laissez-faire mendapatkan momentum olehmercantilism di Britainpada 1840s dengan persetujuan Corn Laws dan Navigation Acts. Sejalan denganajaran classical political economists, dipimpin oleh Adam Smith dan DavidRicardo, Britainmemunculkan liberalism, mendorong kompetisi dan perkembangan market economy.
Padaabad 19th, Karl Marx menggabungkan berbagai aliran pemikiran meliputidistribusi sosial dari sumber daya, mencakup karya Adam Smith, juga pemikiransocialism dan egalitarianism, dengan menggunakan pendekatan sistematis padalogika yang diambil dari Georg Wilhelm Friedrich Hegel untuk menghasilkan DasKapital. Ajarannya banyak dianut oleh mereka yang mengkritik ekonomi pasarselama abad 19th dan 20th. Ekonomi Marxist berlandaskan pada labor theory ofvalue yang dasarnya ditanamkan oleh classical economists (termasuk Adam Smith)dan kemudian dikembangkan oleh Marx. Pemikiran Marxist beranggapan bahwacapitalism adalah berlandaskan pada exploitation kelas pekerja: pendapatan yangditerima mereka selalu lebih rendah dari nilai pekerjaan yang dihasilkannya,dan selisih itu diambil oleh capitalist dalam bentuk profit.
Padaakhir abad 19th, kontrol dan arah dari industri skala besar berada di tanganfinanciers. Masa ini biasa disebut sebagai "finance capitalism,"dicirikan dengan subordination proses produksi ke dalam accumulation of moneyprofits dalam financial system. Penampakan utama capitalism pada masa inimencakup establishment of huge industrial cartels atau monopolies; kepemilikandan management dari industry oleh financiers berpisah dari production process;dan pertumbuhan dari complex system banking, sebuah equity market, dancorporate memegang capital melalui kepemilikan stock. Tampak meningkat jugaindustri besar dan tanah menjadi subject of profit dan loss oleh financialspeculators.
Akhirabad 19th juga muncul "marginal revolution" yang meningkatkan dasarpemahaman ekonomi mencakup konsep-konsep seperti marginalism dan opportunitycost. Lebih lanjut, Carl Menger menyebarkan gagasan tentang kerangka kerjaekonomi sebagai opportunity cost dari keputusan yang dibuat pada margins ofeconomic activity.
Akhir19th dan awal 20th capitalism juga disebutkan segagai era "monopolycapitalism," ditandai oleh pergerakan dari laissez-faire phase ofcapitalism menjadi the concentration of capital hingga mencapai largemonopolistic atau oligopolistic holdings oleh banks and financiers, dandicirikan oleh pertumbuhan corporations dan pembagian labor terpisah darishareholders, owners, dan managers.
Perkembanganselanjutnya ekonomi menjadi lebih bersifat statistical, dan studi tentangeconometrics menjadi penting. Statistik memperlakukan price, unemployment,money supply dan variabel lainnya serta perbandingan antar variabel-variabelini, menjadi sentral dari penulisan ekonomi dan menjadi bahan diskusi utamadalam lapangan ekonomi. Pada quarter terakhir abad 19th, kemunculan dari largeindustrial trusts mendorong legislation di U.S. untuk mengurangi monopolistictendencies dari masa ini. Secara berangsur-angsur, U.S. federal government memainkanperanan yang lebih besar dalam menghasilkan antitrust laws dan regulation ofindustrial standards untuk key industries of special public concern. Pada akhirabad 19th, economic depressions dan boom and bust business cycles menjadimasalah yang tak terselesaikan. Long Depression dari 1870s dan 1880s dan GreatDepression dari 1930s berakibat pada nyaris keseluruhan capitalist world, danmenghasilkan pembahasan tentang prospek jangka panjang capitalism. Selama masa1930s, Marxist commentators seringkali meyakinkan kemungkinan penurunan ataukegagalan capitalism, dengan merujuk pada kemampuan Soviet Union untuk menghindari akibat dari global depression.
Macroeconomicsmulai dipisahkan dari microeconomics oleh John Maynard Keynes pada 1920s, danmenjadi kesepakatan bersama pada 1930s oleh Keynes dan lainnya, terutama JohnHicks. Mereka mendapat ketenaran karena gagasannya dalam mengatasi GreatDepression. Keynes adalah tokoh penting dalam gagasan pentingnya keberadaaancentral banking dan campur tangan pemerintah dalam hubungan ekonomi. Karyanya"General Theory of Employment, Interest and Money" menyampaikankritik terhadap ekonomi klasik dan juga mengusulkan metode untuk management ofaggregate demand. Pada masa sesudah global depression pada 1930s, negara memainkanperanan yang penting pada capitalistic system di hampir sebagian besar kawasandunia. Pada 1929, sebagai contoh, total pengeluaran U.S. government (federal, state,and local) berjumlah kurang dari sepersepuluh dari GNP; pada 1970s merekaberjumlah mencapai sepertiga.
Peningkatanyang sama tampak pada industrialized capitalist economies, sepreti Francemisalnya, telah mencapai ratios of government expenditures dari GNP yang lebihtinggi dibandingkan United States. Sistem economies ini seringkali disebutdengan "mixed economies."
Selamaperiode postwar boom, penampakan yang luasa dari new analytical tools dalamsocial sciences dikembangkan untuk menjelaskan social dan economic trends darimasa ini, mencakup konsep post-industrial society dan welfare statism. Phasedari capitalism sejak awal masa postwar hingga 1970s memiliki sesuatu yangkerap disebut sebagai “state capitalism”, terutama oleh Marxian thinkers.
Banyakeconomists menggunakan kombinasi dari Neoclassical microeconomics dan Keynesianmacroeconomics. Kombinasi ini, yang sering disebut sebagai Neoclassicalsynthesis, dominan pada pengajaran dan kebijakan publik pada masa sesudah WorldWar II hingga akhir 1970s. pemikiran neoclassical mendapat bantahan darimonetarism, dibentuk pada akhir 1940s dan awal 1950s oleh Milton Friedman yangdikaitkan dengan University of Chicago dan jugasupply-side economics.
Padaakhir abad 20th terdapat pergeseran wilayah kajian dari yang semula berbasisprice menjadi berbasis risk, keberadaan pelaku ekonomi yang tidak sempurna danperlakuan terhadap ekonomi seperti biological science, lebih menyerupai normaevolutionary dibandingkan pertukaran yang abstract. Pemahaman akan risk menjadisignifikan dipandang sebagai variasi price over time yang ternyata lebih pentingdibanding actual price. Hal ini berlaku pada financial economics dimanarisk-return tradeoffs menjadi keputusan penting yang harus dibuat.
Masapostwar boom yang lama berakhir pada 1970s dengan adanya economic crisesexperienced mengikuti 1973 oil crisis. “stagflation” dari 1970s mendorongbanyak economic commentators politicians untuk memunculkan neoliberal policydiilhami oleh laissez-faire capitalism dan classical liberalism dari abad 19th,terutama dalam pengaruh Friedrich Hayek dan Milton Friedman. Terutama,monetarism, sebuah theoretical alternative dari Keynesianism yang lebihcompatible dengan laissez-faire, mendapat dukungan yang meningkat increasingdalam capitalist world, terutama dibawah kepemimpinan Ronald Reagan di U.S. danMargaret Thatcher di UK pada 1980s.

0 comments:

Post a Comment

Sample Text

Social Profiles

Arsip Blog

Pengikut

Guest Counter

Powered by Blogger.

Ads 468x60px

Popular Posts

Blog Archive

About

Featured Posts Coolbthemes