Thursday, October 20, 2011

PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI BELAJAR



ABSTRAK
Istilah belajar sebenarnyatelah lama dan banyak dikenal. Bahkan pada era sekarang ini, hampir semua orangmengenal istilah belajar. Namun apa sebenarnya belajar itu, rasanya masing-masing orangmempunyai tangkapan yang tidak sama.
Sejak manusia ada, sebenamya ia telahmelaksanan aktivitas belajar. Oleh sebab itu, kiranya tidak berlebihan jikadikatakan bahwa aktivitas itu telah ada sejak adanya manusia.
Mengapa manusia melaksanakanaktivitas belajar? Jawabannya adalah karena belajar itu salah satu kebutuhanmanusia. Bahkan ada ahli yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk belajar.Oleh karena manusia adalah makhluk belajar, maka sebenamya di dalam dirinyaterdapat potensi untuk diajar.

Pada masa sekarang ini, belajarmenjadi sesuatu yang tak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Hampir di sepanjangwaktunya, manusia banyak melaksanakan “ritual-ritual” belajar.
Apa sebenarnyabelajar itu, banyak ahli yang memberikan batasan. Belajar mempunyai sejumlahciri yang tak dapat dibedakan dengan kegiatan-kegiatan lain yang bukan belajar.Oleh karena itu, tidak semua kegiatan yang meskipun mirip belajar dapat disebutdengan belajar.
Dalam proses pengajaran, unsur prosesbelajar memegang peranan yang penting/vital. Mengajar adalah proses membimbingkegiatan belajar, dan kegiatan mengajar hanya bermakna bila terjadi kegiatanbelajar siswa. Oleh karena itu, adalah penting sekali bagi setiap guru memahamisebaik-baiknya tentang proses belajar siswa, agar ia dapat memberikan bimbingandan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi siswa
Dalam Makalah ini akan dibahastentang pengertian belajar dari berbagai sumber. Kami membahas permasalahanbelajar karena banyak orang yang tidak memahami makna belajar, sehinggakebanyakan dari mereka menganggap belajar itu kurang penting. Banyak orangberanggapan yang terpenting adalah hasilnya, tanpa melihat proses belajar.Dalam makalah ini juga akan dijelaskan ciri-ciri belajar.
Terdapat beberapa ciri-ciri belajar,diantaranya : (1). Ada 3 ciri khas pada aktivitas manusia : a. Aktivitas yangmenghasilkan perubahan tingkah laku pada diri pebelajar baik aktual maupunpotensial, b. Perubahan itu pada pokoknya didapatkannya kemampuan baru yangberlaku dalam waktu yang relatif lama, c. Perubahan itu terjadi karena usaha;(2). Belajar dan kematangan mempunyai persamaan unsur namun tidaklah sama; (3).Belajar dan perubahan kondisi fisik dan mental. Kondisi dan mental banyakmacamnya antara lain: disebabkan akibat kelelahan fisik, penggunaan obat,penyakit parah atau trauma fisik. Kesimpulannya belajar berbeda denganperubahan kondisi fisik dan mental; (4). Hasil belajar bersifat menetap dantahan lama, hasil belajar waktu dahulu masih ada yang tersisa, menetap sampaikegiatan berikutnya, sifatnya relatif konstan, tahan lama, awet. Dan penjelasanlebih lengkap akan kami sampaikan pada pembahasan masalah.

PEMBAHASAN
PENGERTIAN BELAJAR
1.    Menurut jamesO. Whittaker ( Djamarah, Syaiful Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melaluilatihan atau pengalaman.
2.    Cronchbach ( Djamarah, Syaiful Bahri ,Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah suatu aktifitas yang ditunjukkan olehperubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
3.    Howard L. Kingskey ( Djamarah, SyaifulBahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan ataudiubah melalui praktek atau latihan.
4.    Geoch( Djamarah, Syaiful Bahri ,Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil darilatihan.
5.    Drs. Slameto ( Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individuuntuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,sebagai hasil pengalaman individu  itu sendiri di dalam interaksi denganlingkungannya.
6.    ( Djamarah, Syaiful Bahri , PsikologiBelajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan denganmelibatkan dua unsur yaitu jiwa dan raga.
7.    ( Djamarah, Syaiful Bahri , PsikologiBelajar; Rineka Cipta; 1999)
Belajar adalah  serangkaian kegiatan jiwa raga untukmemperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individudalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif danpsikomotor.
8.    ( Djamarah, Syaiful Bahri , PsikologiBelajar; Rineka Cipta; 1999) halman 20
Belajar adalah suatu peoses perkembangan
9.    ( Djamarah, Syaiful Bahri , PsikologiBelajar; Rineka Cipta; 1999) halaman 21
Belajar adalah reoganisasi pengalaman
10.  R. Gagne( Djamarah, Syaiful Bahri ,Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) hal 22
Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalampengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku
11.  Thorndike (psikologi kependidikan)
Belajar adalah asosiasi antara kesan panca indra denganumpuls untuk bertindak.
12.  J. B Watson ( djiwandono, Siti wuryani, Psikologi Pendidikan; Jakarta; grasindo; 2002hal 129)
Belajar adalah suatu proses dari konditioning reflect (respons) melalui pergantian dr suatu stimulus kepada yang lain
13.  Thorndike ( djiwandono, Siti wuryani,Psikologi Pendidikan; Jakarta;grasindo; 2002 hal 127)
Belajar adalah proses ‘stamping in’ ( diingat), forming,hubungan antara stimulus dan respon.
14.  Herbart ( swiss)
Belajar adalah suatu proses pengisian jiwa denganpengetahuan dan pengalamn yang sebanyak-banyaknya dengan melalui hafaln
15.  Menurut cronbach ( 1954) WWW.Google.com/Wikipedia
Learning Is Shown By A Change In Behviour As Result OfExperience; Belajar Dapat Dilakukan Dengan Baik Dengn Jalan Mengalami
16.  Menurut spears( www. Google.com)
Learning is to observe, to read. To imited, to trysomething themselves, to listen, to follow direction, Learning is change inhuman disposition or capacity, wich persists over a period time, and which isnot simply ascribable to process a groeth.
“Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuanmanusia setelah belajar secara terus dimana pengalaman itu dapat diperolehdengan mempergunakan panca indra”.
17.  Robert M. Gagne dalam buku: the conditioningof learning mengemukakan bahwa:
menerus, bukan hanya disebabkan karena proses pertumbuhansaja. Gagne berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diridan faktor dalm diri dan keduanya saling berinteraksi.
18.  Lester D. Crow and Alice Crow ( WWW.Google.com)
Belajar adalah acuquisition of habits, knowledge andattitudes. Belajar adalah upaya-upaya untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan,pengetahuan dan sikap.
19.  Hudgins Cs( 1982 WWW. Google.com)
Belajar adalah suatu perubahan dalam tingkah laku, yang mengakibatkanadanya pengalaman
20.  Jung ( 1968 WWW. Google.com)
Belajar adalah proses dimana tingkah lakudari suatu organismedimodifikasi oleh pengalaman.
21.  Ngalim Purwanto ( 1992) WWW. Google.com)
Belajar adalah setiap perubahn yang relatif menetap dalamtingkah laku, yang terjadi sebagi hasil dari suatu latihan atau pengalman.

Perkembanganteori belajar cukup pesat. Berikut ini adalah teori belajar dan aplikasinyadalam kegiatan pembelajaran.
Pertamaaliran tingkah laku (Behavioristik), belajar adalah perubahan dalam tingkahlaku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Perubahanperilaku dapat berujud sesuatu yang kongkret atau yang non kongkret, berlangsungsecara mekanik memerlukan penguatan. Tokoh dalam aliran ini adalah Thorndike,Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skinner.
Aplikasiteori belajar behavioristik dalam pembelajaran, tergantung dari beberapa halseperti tujuan pembelajaran, sifat meteri pelajaran, karakteristik siswa, mediadan fasilitas pembelajaran yang tersedia.
Keduaaliran kognitif, belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman yang tidakselalu dapat terlihat sebagai tingkah laku, menekankan pada gagasan bahwa padabagian-bagian suatu situasi berhubungan dengan konteks seluruh situasitersebut. Pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses interaksiyang bersinambungan dengan lingkungan. Tokoh aliran ini Piaget, David AusebelBrunner.
Aplikasiteori belajar kognitif dalam pembelajaran, guru harus memahami bahwa siswabukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berpikirnya, anak usia prasekolah dan awal sekolah dasar belajar menggunakan benda-benda kongkret, keaktifansiswa amat dipentingkan, guru menyususun materi dengan menggunakan pola ataulogika tertentu dari sederhana ke kompleks, guru menciptakan pembelajaran yangbermakna, memperhatikan perbedaan individual siswa untuk mencapai keberhasilansiswa.
Ketigaaliran humanistik, belajar adalah menekankan pentingnya isi dari proses belajarbersifat eklektik, tujuannya adalah memanusiakan manusia atau mencapaiaktualisasi diri. Dalam praktiknya menggunakan teori belajar Ausebel, teoriBloom, Kolb, dll.
Aplikasi teorihumanistik dalam pembelajaran guru lebih mengarahkan siswa untuk berpikirinduktif, mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan siswa secaraaktif dalam proses belajar.
Keempatteori belajar menurut aliran kontemporer, Teori kontemporer yang bermunculansaat ini banyak sekali di antaranya teori belajar sibernetik. Teori belajarsibernetik merupakan teori belajar yang relatif baru, jika dibandingkan denganteori-teori belajar yang sudah dibahas sebelumnya. Teori ini berkembang sejalandengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi.
Menurutteori Sibernetik (Budiningsih, 2005:80-81), belajar adalah pengolahaninformasi. Seolah-olah teori ini mempunyai kesamaan dengan teori kognitif yaitumementingkan proses belajar daripada hasil belajar. Proses belajar memangpenting dalam teori sibernetik namun yang lebih penting lagi adalah sisteminformasi yang diproses yang akan dipelajari siswa. Informasi inilah yang akanmenentukan proses bagaimana proses belajar akan berlangsung, sangat ditentukanoleh sistem informasi yang dipelajari. Tokoh teori ini Gage dan Berliner,Biehler, Snoman, Baine, dan Tennyson.
Aplikasiteori ini, untuk mendukung proses pembelajaran dalam kegiatan belajar hendaknyamenarik perhatian, memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa, merangsangingatan pada prasyarat belajar, menyajikan bahan perangsang, memberikanbimbingan belajar, mendorong unjuk kerja, memberikan balikan informatif,menilai unjuk kerja, meningkatkan retensi dan alih belajar.
Denganmemahami berbagai teori belajar, prinsip-prinsip pembelajaran dan pengajaran,pendidikan yang berkembang di bangsa kita niscaya akan menghasilkan out put-output yang berkualitas yang mampu membentuk manusia Indonesia seutuhnya

CIRI-CIRI BELAJAR
1. Ciriyang khas pada aktivitas manusia, sehingga aktifitas tersebut disebut sebagaikegiatan belajar  yakni:
a.Aktifitasyang menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri pelajar ( individu yangbelajar) (BEHAVIORAL CONGES) baikaktual maupun potensial.
b.Perubahanitu pada pokoknya didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yangrelatif lama.
c.Perubahanitu terjadi karena usaha.
2. Belajardan kematangan
Meskipun belajar dan kematanganmemiliki persamaan unsur, namun keduanya tidaklah sama. Secara populer belajardapat diartikan sebagai suatu aktivitas yang dapat mehasilkan perubahan tingkahlaku, berupa kemampuan baru dan sifatnya relatif lama melalui usaha secarasadar. Sedangkan kematangan dapat didefinisikan  sebagai  berikut:
a.   Tiaporgan tubuh manusia (phisik atau psikhis) bertumbuh dan berkembang.  Organ tersebut mencapai kematangan apabilatelah sampai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing. Kematangantersebut berhubungan erat dengan unsur.
b.   Perubahanperilaku yang disebabkan oleh kematangan itu disebabkan oleh perubahan-perubahanyang berlangsung dalam pertumbuhan dan perkembangan dari organisme-organismesecara fisiologis.
c.   Proses  kematangan memiliki  tiga hal pokok yaitu:
1.    Kematanganmengandung arti bahwa tidak semua perubahan dan kemajuan yang kita lihat padaanak terjadi karena pengaruh lingkungan, terutama pendidikan dan pengajaran,tetapi sebagian besar terjadi karena perkembangan dari dalam dirinya.
2.    Proseskematangan terjadi melalui beberapa tingkat atau fase tertentu, terlepasdari  bakat  atau individu yang bersangkutan dan tidak adafase yang tidak muncul
3.    Sebagianbesar dari proses perkembangan psikis pada anak (misalnya perkembangan motorik,bahasa, dan sebgainya ) hendaklah dipandang sebagai suatu kerjasama antarakematangan batiniah dan hasil belajar yang  diberikan  oleh lingkungan.
Dari uraiandiatas, ternyatalah bahwa belajar berbeda dengan kematangan.
  1. Belajar dan perubahan kondisi fisik dan mental
Perubahan kondisifisik  dan mental banyak macamnya antaralain:         
a.   Perubahanakibat kelelahan fisik, contoh seorang atlet renang sehabis memberikan prestasigemilang dalam pertandingan yang berat akibatnya ia kehabisan tenaga karenakelelahan fisik.  Seumpama dia disuruhmasuk lagi ke kolam renang, mengikuti pertandingan berikutnya, prestasinyatidak segemilang tadi, penonton melihat seakan-akan telah terjadiperubahan.  Perubahan tingkah laku tadihanya bersifat sementara, setelah mendapat istirahat secukupnya, tenaganyapulih, prestasinya akan baik kembali. 
b.   Perubahanakibat penggunaan obat
c.   Seorangyang habis minum obat tidur atau obat bius akan mengalami perubahan pikiran danperasaannya.  Juga tingkah laku maupunkemampuannnya akan mengalami perubahan. Namun perubahan inipun juga bersifat sementara.  Bila dampak obat tersebut telah hilang,tingkah lakunya akan kembali seperti biasa.
d.   Perubahantingkah laku akibat penyakit parah atau trauma fisik. Contoh, seorang anak yangterserang penyakit pada jaringan otaknya hingga berakibat rusaknya jaringansyaraf yang mendukung kemampuan bicaranya, sehingga kelancaran bicaranyaterganggu. Contoh lain, seorang pemanjat pohon dan terjatuh, akibatnyagerak-geriknya mengalami perubahan. Meskipun perubahan ini bersifat permanen, relatifdalam jangka waktu lama, namun bukan merupakan proses belajar. Dikatakandemikian, sebab perubahan didapatkan tidak melalui interaksi subjek denganlingkungannya. Perubahan bukan merupakan hasil usaha dari si anak.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkanbahwa belajar berbeda dengan perubahan kondisi fisik dan mental.
4.  Hasil belajar bersifat menetap dan tahan lama
Daripernyataan W.S. Winkel dalam bukunya Psikologi Pengajaran (1987) dapat dikutipdisini bahwa belajar adalah aktifitas mental/psikis yang berlangsung dalaminteraksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalampengetahuan, pemahaman, ketrmpilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifatrelatif konstan. Konstan maksudnya tetap atau tahan lama (Winkey, 1987,34)
Hal inidiperjelas oleh Samuel Soeitoe, dalam bukunya Psikologi pendidikan. Beliaumenyatakan bahwa cirri belajar antara lain: Tiapproses belajar mengakibatkanperubahan dalam diri organisme diri orang yang belajar, perubahan itu tidaklahbegitu saja terjadi dan kemudian lenyap kembali, tetapi perubahan itu tahanlama (awet).(Soeitoe,1982,34).
Memang apayang telah dipelajari oleh seseorang itu dapat dilupakan dan terlupakan. Namunyang terlupakan itu tidak semuanya, pasti ada sisa-sisa yang menetap. Hal ituterbukti dari kenyataan bahwa apabila hal yang sama dipelajari kembali olehseseorang, maka untuk mempelajari hal tersebut, tidak memerlukan waktu yanglama seperti waktu mempelajari waktu pertama kali. Juga kesulitan-kesulitanyang dihadapi lebih sedikit daripada waktu pertama kali mempelajari masalahtersebut. Hal ini dapat disimpulkan kalau hasil-hasil belajar waktu dahulumasih ada yang tersisa, menetap sampai kegiatan berikutnya. Dengan kata lainhasil belajar yang dimiliki sifat relative konstan, tahan lama, awet.

KESIMPULAN
Dari beberapa pengertian belajar dari beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan pengertian belajar adalah sebagai berikut:
Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan olehindividu dalam perubahan tingkah lakunya baik melalui latihan dan pengalamanyang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor untuk memperoleh tujuantertentu.
Implikasiperkembangan teori pembelajaran sekarang sangatlah beragam. Guru dapatmenerapkan menurut aliran-aliran teori tertentu. Seperti teori behavioristikdalam pembelajaran guru memperhatikan tujuan belajar, karakteristik siswa, dsb.Teori kognitif, pembelajaran lebih dititik beratkan pada perolehan pengetahuanoleh siswa, guru membimbing siswa untuk memiliki pengetahuan yang hendakdituju. Sedangkan aliran humanistik pembelajaran yang memanusiakan manusia.Guru mengakui siswa sebagai individu yang punya kemampuan dan harga diri.Aliran yang terbaru yaitu Teori kontemporer pembelajaran yang dilakukan gurudan siswa hendaknya menarik, merangsang siswa untuk berpikir dan guru dapatmenciptakan pembelajaran yang bermakna.

REFERENSI
Djamarah, Syaiful Bahri .1999. Psikologi Belajar. Rineka Cipta
Djiwandono, Siti wuryani.2002. Psikologi Pendidikan.Jakarta: Grasindo
Rustantiningsih.Artikel:Implikasi pendidikan, pembelajaran, dan pengajaran 8 Juli 2008
www.google.com

0 comments:

Post a Comment

Sample Text

Social Profiles

Arsip Blog

Pengikut

Guest Counter

Powered by Blogger.

Ads 468x60px

Popular Posts

Blog Archive

About

Featured Posts Coolbthemes