Wednesday, October 5, 2011

MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO DAN PERKEMBANGANNYA


MASA PERKEMBANGAN DAN MASA KEEMASAN

A.               AwalBerdirinya Kerajaan Mataram Kuno


KerajaanMataram Kuno merupakan kerajaan yang berdiri pada tahun 732 masehi. Kerajaanini berdiri di desa Canggal (sebelah barat Magelang). Pada saat itu didirikansebuah Lingga (lambang siwa) diatas sebuah bukit di daerah Kunjarakunjayang didirikan oleh Raja Sanjaya. Daerah ini letaknya di sebuah pulau mulia, Jawadwipayang dimana daerah ini merupakan daerah yang kaya raya akan hasil bumi terutamapadi dan emas sehingga di masa selanjutnya kerajaan ini banyak melakukanhubungan dagang dengan daerah lain. 


B.                TatananBirokasi Kerajaan Mataram Kuno
Selama 178 tahun berdiri, kerajaan mataram kuno dipimpin olehraja-raja yang sebagian terkenal dengan keberanian, kebijaksanaan dan sikaptoleransi terhadap agama lain. Adapun raja-raja yang sempat memerintah kerajaanMataram Kuno antara lain:
a)     Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya(732-760 M)
b)     Sri Maharaja Rakai Panangkaran(760-780 M)
c)     Sri Maharaja Rakai Panunggalan(780-800 M)
d)    Sri Maharaja Rakai Warak(800-820 M)
e)     Sri Maharaja Rakai Garung(820-840 M)
f)      Sri Maharaja Rakai Pikatan(840-863 M)
g)     Sri Maharaja Rakai Kayuwangi(863-882 M)
h)     Sri Maharaja Rakai Watuhumalang(882-898 M)
i)       Sri Maharaja Rakai WatukuraDyah Balitung (898-910 M)
Kerajaanmataram kuno dipimpin pertama kali oleh Raja Sanjaya yang terkenal sebagaiseorang raja yang besar, gagah berani dan bijaksana serta sangat toleranterhadap agama lain. Ia adalah penganut Hindu Syiwa yang taat. Setelah RakaiMataram Sang Ratu Sanjaya meninggal dunia, beliau kemudian digantikan olehputranya yang bernama Sankhara yang bergelar Rakai Panangkaran Dyah Sonkhara SriSanggramadhanjaya. Raja Panangkaran lebih progresif dan bijaksana daripadaSanjaya sehingga Mataram Kuno lebih cepat berkembang. Daerah-daerah sekitarMataram Kuno segera ditaklukkan, seperti kerajaan Galuh di Jawa Barat danKerajaan Melayu di Semenanjung Malaya.Ketika  Rakai Panunggalan berkuasa,kerajaan Mataram Kuno mulai mengadakan pembangunan beberapa candi megah seperticandi Kalasan, candi Sewu, candi Sari, candi Pawon, candi Mendut, dan CandiBorobudur.
Kemudiansetelah Rakai Panunggalan meninggal, beliau digantikan oleh Rakai Warak. Padazaman pemerintahan Rakai Warak, ia lebih mengutamakan agamaBuddha dan Hindu sehingga pada saat itu banyak masyarakat yang mengenal agamatersebut. Setelah Rakai Warak meninggal kemudian digantikan oleh Rakai Garung.Pada masa pemerintahan Rakai garung pembangunan kompleks candi dilanjutkan diJawa Tengah bagian utara terutama di sekitar pegunungan Dieng. Hal itu dapatdibuktikan dengan adanya kompleks bangunan candi Hindu di dataran tinggi Dieng,seperti candi Semar, candi Srikandi, candi Punta dewa, candi Arjuna dan candiSembadra. Selain itu di bangun pula kompleks candi Gedong Sanga yang terletakdi sebelah kota Semarang sekarang.
SetelahRakai Garung meninggal ia digantikan oleh Rakai Pikatan. Berkat kecakapan dankeuletan Rakai Pikatan, semangat kebudayaan Hindu dapat dihidupkan kembali.Kekuasaannya pun bertambah luas meliputi seluruh Jawa Tengah dan Jawa Timurserta ia pun memulai pembangunan candi Hindu yang lebih besar dan indah yaitucandi Prambanan (Candi Lara Jonggrang) di desa Prambanan. Setelah Raja Pikatanwafat ia digantikan oleh Rakai Kayuwangi. Pada masa pemerintahan RakaiKayuwangi Kerajaan banyak menghadapi masalah dan berbagai persoalan yang rumitsehingga timbullah benih perpecahan di antara keluarga kerajaan. Selain ituzaman keemasan Mataram Kuno mulai memudar serta banyak terjadi perang saudara.
Saat RakaiKayuwangi meninggal ia digantikan oleh Rakai Watuhumalang. Rakai Watuhumalangberhasil melanjutkan pembangunan Candi Prambanan. Kemudian setelah RakaiWatuhumalang meninggal ia digatikan oleh Rakai Watukura Dyah Balitung. Padamasa pemerintahan Rakai Dyah Balitung dikenal 3 jabatan penting, yaitu rakryani hino (pejabat tinggi sesudah raja), rarkyan i halu dan rarkyani sirikan. Ketiganya merupakan tritunggal. Dyah Balitung memerintah sampaitahun 910 M dan meninggalkan banyak prasasti ( 20 buah). Ada prasasti yang menyebutkan bahwa Raja Balitung pernahmenyerang Bantan (Bali). Setelah RakaiWatukura Dyah Balitung wafat ia digantikan oleh Daksa dengan gelar SriMaharaja Sri Daksottama Bahubajra Pratipaksaksaya. Sebelumnya ia menjabatsebagai  rakryan i hino. Iamemerintah dari tahun 913-919 M. Pada masa pemerintahan Raja Daksa inilahpembangunan Candi Prambanan berhasil diselesaikan. Pada tahun 919 M Daksadigantikan oleh Tulodhong yang bergelar Sri Maharaja Rakai Layang DyahTulodhong Sri Sajanasanmattanuragatunggadewa. Masa pemerintahan Tulodhongsangat singkat dan tidak terjadi hal-hal yang menonjol.
PenggantiTulodhong adalah  Wawa. Ia naiktahta pada tahun 924 M dengan gelar Sri Maharaja Rakai Pangkaja Dyah WawaSri Wajayalokanamottungga. Sri Baginda dibantu oleh Empu Sindok SriIsanawikrama yang berkedudukan sebagai Mahamantri i hino.

C.               Aspek Kehidupan Politik
Untukmempertahankan wilayah kekuasaannya, Mataram Kuno menjalin kerjasama dengankerajaan tetangga, misalnya Sriwijaya, Siam dan India. Selain itu, Mataram Kunojuga menggunakan sistem perkawinan politik. Misalnya pada masa pemerintahanSamaratungga yang berusaha menyatukan kembali Wangsa Syailendra dan WangsaSanjaya dengan cara anaknya yang bernama Pramodyawardhani(Wangsa Syailendra)dinikahkan dengan Rakai Pikatan (Wangsa Sanjaya).
WangsaSanjaya merupakan penguasa awal di Kerajaan Mataram Kuno, sedangkan WangsaSyailendra muncul setelahnya yaitu mulai akhir abad ke-8 M. Dengan adanyaperkawinan politik ini, maka jalinan kerukunan beragama antara Hindu (WangsaSanjaya) dan Buddha (Wangsa Syailendra) semakin erat.

D.               Aspek Kehidupan Sosial
KerajaanMataram Kuno meskipun dalam praktik keagamaannya terdiri atas agama Hindu danagama Buddha, masyarakatnya tetap hdup rukun dan saling bertoleransi. Sikap itudibuktikan ketika mereka bergotong royong dalam membangun Candi Borobudur.Masyarakat Hindu yang sebenarnya tidak ada kepentingan dalam membangun CandiBorobudur, tetapi karena sikap toleransi dan gotong royong yang telah mendarahdaging turut juga dalam pembangunan tersebut.
Keteraturankehidupan sosial di Kerajaan Mataram Kuno juga dibuktikan adanya kepatuhanhukum pada semua pihak. Peraturan hukum yang dibuat oleh penduduk desa ternyatajuga di hormati dan dijalankan oleh para pegawai istana. Semua itu bisaberlangsung karena adanya hubungan erat antara rakyat dan kalangan istana.   

E.                Aspek Kehidupan Ekonomi
Pusatkerajaan Mataram Kuno terletak di Lembah sungai Progo, meliputi daratanMagelang, Muntilan, Sleman, dan Yogyakarta.Daerah itu amat subur sehingga rakyat menggantungkan kehidupannya pada hasilpertanian. Hal ini mengakibatkan banyak kerajaan-kerajaan serta daerah lainyang saling mengekspor dan mengimpor hasil pertaniannya.Usaha untukmeningkatkan dan mengembangkan hasil pertanian telah dilakukan sejak masapemerintahan Rakai Kayuwangi.
Usahaperdagangan juga mulai mendapat perhatian ketika Raja Balitung berkuasa. Rajatelah memerintahkan untuk membuat pusat-pusat perdagangan serta pendudukdisekitar kanan-kiri aliran Sungai Bengawan Solo diperintahkan untuk menjaminkelancaran arus lalu lintas perdagangan melalui aliran sungai tersebut. Sebagaiimbalannya, penduduk desa di kanan-kiri sungai tersebut dibebaskan daripungutan pajak. Lancarya pengangkutan perdagangan melalui sungai tersebutdengan sendirinya akan menigkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyatMataram Kuno.


F.                Aspek Kehidupan KebudayaanHindu-Buddha
Semangatkebudayaan masyarakat Mataram Kuno sangat tinggi. Hal itu dibuktikandengan  banyaknya peninggalan berupaprasasti dan candi. Prasasti peniggalan dari Kerajaan Mataram Kuno, sepertiprasasti Canggal (tahun 732 M), prasasti Kelurak (tahun 782 M), dan prasastiMantyasih (Kedu). Selain itu, juga dibangun candi Hindu, seperti candi Bima,candi Arjuna, candi Nakula, candi Prambanan, candi Sambisari, cadi Ratu Baka,dan candi Sukuh. Selain candi Hindu, dibangun pula candi Buddha, misalnya candiBorobudur, candi Kalasan, candi Sewu, candi Sari, candi Pawon, dan candiMendut. Mereka juga telah mengenal bahasa Sansekerta dan huruf  Pallawa. Selain tiu, masyarakat kerajaanMataram Kuno juga mampu membuat syair. 


MASA KEMUNDURAN

A.               Kemunduran KerajaanMataram Kuno
Kemundurankerajaan Mataram Kuno disebabkan karena kedudukan ibukota kerajaan yang semakinlama semakin lemah dan tidak menguntungkan. Hal ini disebabkan oleh:
1)           Tidak memiliki pelabuhan lautsehingga sulit berhubungan dengan dunia luar:
2)           Sering dilanda bencana alamoleh letusan Gunung Merapi;
3)           Mendapat ancaman serangan darikerajaan Sriwijaya.
Olehkarena itu pada tahun 929 M ibukota Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa Timur (dibagian hilir Sungai Brantas) oleh Empu Sindok. Pemindahan ibukota ke Jawa Timurini dianggap sebagai cara yang paling baik. Selain Jawa Timur masih wilayahkekuasaan Mataram Kuno, wilayah ini dianggap lebih strategis. Hal ini mengacupada letak sungai Brantas yang terkenal subur dan mempunyai akses pelayaransungai menuju Laut Jawa. Kerajaan itu kemudian dikenal dengan KerajaanMataram Kuno di Jawa Timur atau Kerajaan Medang Kawulan.

0 comments:

Post a Comment

Sample Text

Social Profiles

Arsip Blog

Pengikut

Guest Counter

Powered by Blogger.

Ads 468x60px

Popular Posts

Blog Archive

About

Featured Posts Coolbthemes